Soal Penembakan di Cengkareng, Kompolnas Minta Polri Periksa Jasmani dan Rohani Anggotanya
Anggota Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas), Poengky Indarti, menanggapi kasus penembakan yang dilakukan oleh oknum polisi di Cengkareng.
Penulis: Faryyanida Putwiliani
Editor: Pravitri Retno W
TRIBUNNEWS.COM - Anggota Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas), Poengky Indarti, ikut menanggapi kasus penembakan yang dilakukan oleh oknum polisi, Bripka CS, di Cengkareng, Jakarta Barat.
Poengky mengatakan jika sedang tidak bertugas, maka polisi tidak diperbolehkan untuk membawa senjata api.
Hal tersebut bertujuan agar senjata api tersebut tidak disalahgunakan.
"Seharusnya jika yang bersangkutan tidak sedang melakukan tugas, maka tidak boleh membawa senjata api karena rentan penyalahgunaan," kata Poengky pada Kamis (25/2/2021), dikutip dari Kompas.com.
Baca juga: FAKTA Penembakan di Cengkareng oleh Oknum Polisi, Kapolda Minta Maaf hingga Kondisi Korban
Baca juga: Pangdam Jaya Instruksikan Prajuritnya Tidak Terprovokasi Penembakan 1 Anggota TNI di Cengkareng
Menanggapi kasus penembakan tersebut, Poengky juga meminta Polri agar bisa melakukan penegakan hukum secara tegas.
Bahkan menurutnya, Bripka CS bisa dikenai pidana pasal berlapis.
"Kami mendorong proses penegakan hukum terhadap pelaku, melalui penyidikan kasus pidananya dengan menjerat pasal-pasal berlapis dan pemeriksaan pelanggaran kode etik," tuturnya.
Baca juga: KESAKSIAN Warga soal Penembakan di Kafe Cengkareng oleh Oknum Polisi: Ada Suara Tembakan
Baca juga: Respons Pangdam Jaya Sikapi Kasus Penembakan yang Tewaskan Satu TNI dan 2 Warga Sipil di Cengkareng
Minta Polri Lalukan Pemeriksaan Jasmani dan Rohani Para Anggotanya
Tak hanya meminta untuk pelaku ditindak tegas, Poengky juga meminta Polri untuk melakukan pemeriksaan jasmani dan rohani semua anggotanya.
Terutama bagi anggota yang memegang senjata api.
Ia juga menyarankan Polri untuk terus melakukan evaluasi secara berkala.
"Kompolnas berharap dilakukan pemeriksaan jasmani rohani semua anggota yang membawa senjata api serta mengevaluasinya secara berkala," pungkasnya.
Baca juga: Keluarga Korban Penembakan di Cafe Cengkareng Menangis Histeris Saat Tiba di RS Polri Kramat Jati
Baca juga: Kafe di Cengkareng Jadi Saksi Bisu Penembakan Pegawai Kafe dan Anggota TNI
Kronologi Kejadian Penembakan
Diberitakan Tribunnews.com sebelumnya, telah terjadi penembakan yang menewaskan tiga orang serta seorang lainnya mengalami luka dan harus mendapatkan perawatan.