Selebgram Millen Cyrus Tak Ditahan Meski Terbukti Konsumsi Clozapine, Ini Penjelasan Polisi
Selebgram Millen Cyrus mengkonsumsi clozapine atau klozapin, obat yang diklaim untuk meredam depresi dan stress.
Editor: Adi Suhendi
Laporan wartawan tribunnews.com, Lusius Genik
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Selebgram Millen Cyrus mengkonsumsi clozapine atau klozapin, obat yang diklaim untuk meredam depresi dan stress.
Hal ini terungkap setelah polisi melakukan gelar perkara terhadap Millen terkait kasus penyalahgunaan narkoba jenis psikotropika golongan IV benzodiazepine atau benzo.
"Setelah kita dalami, yang bersangkutan ini mengkonsumsi obat clozapine tablet 2 miligram," ucap Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Yusri Yunus di Jakarta, Senin (1/3/2021).
Baca juga: Terbukti Gunakan Benzo, Millen Cyrus: Ikuti Protokol Kesehatan dan Jauhi Narkoba
Yusri mengungkapkan, Millen Cyrus mengkonsumsi clozapine pada hari Kamis pekan lalu.
Saat terjaring razia di Kafe Brotherhood, Jakarta Selatan, Millen Cyrus kedapatan positif benzo berdasarkan hasil tes urine.
"Dia minum sekitar hari Kamis, kita tangkap hari Minggu pagi. Kamis itu dia minum dan masih positif," ucap Yusri.
Baca juga: Polisi Serahkan Millen Cyrus ke BNNK untuk Rehabilitasi
Setelah didalami, Millen berstatus rawat jalan sebagai pasien BNNK Jakarta Selatan.
"Tetapi petugas pada saat itu tahunya memang ada yang positif, sehingga harus diamankan ke Polda Metro Jaya," ujar Yusri Yunus.
Kendati demikian, Millen tidak akan ditahan polisi.
Baca juga: Konsumsi Clozapine, Polisi Sebut Millen Cyrus Dalam Perawatan BNNK, Ada Resep Dokter
Clozapine yang dikonsumsi Millen ternyata berdasarkan saran dan masukan dari dokter BNNK Jakarta Selatan.
"Ini adalah obat yang dia pakai hari Kamis, dan memang ini adalah resep dokternya lengkap dari BNNK Jakarta Selatan," tutur Yusri.
Saat ini, Millen bersama AR dan YP yang terjaring razia Ditresnarkoba Polda Metro Jaya akan diserahkan ke BNNK Jakarta Selatan untuk lanjutkan proses rehabilitasi.
"Ketiganya sekarang akan kami serahkan ke BNNK Jakarta Selatan untuk dilakukan rehabilitasi, karena masih kewenangan BNNK Jakarta Selatan. Jadi prosesnya kami menyerahkan ketiganya ini ke BNNK Jakarta Selatan," kata Yusri Yunus.
Polisi Segel Kafe Brotherhood
Kafe Brotherhood yang berada di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan telah disegel polisi.
Penyegelan didasarkan pada aturan PPKM Mikro, di mana tempat-tempat seperti mall dan kafe maksimal beroperasi hingga pukul 21.00 WIB.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Yusri Yunus mengungkapkan, Kafe Brotherhood kedapatan beroperasi di atas batas ketentuan aturan PPKM Mikro.
Baca juga: Konsumsi Clozapine, Polisi Sebut Millen Cyrus Dalam Perawatan BNNK, Ada Resep Dokter
Hal itu terbukti saat Ditresnarkoba Polda Metro Jaya melakukan razia protokol kesehatan (prokes) ke Kafe Brotherhood pada Minggu (28/1/2021) dini hari.
"Salah satunya adalah di satu kafe di Jakarta Selatan. Kita lakukan razia, sekarang kita segel," ucap Yusri di Jakarta, Senin (1/3/2021).
Dalam razia tersebut, kepolisian melakukan Rapid Test dan Rapid Antigen kepada para pengunjung.
Selain itu, Ditresnarkoba juga menggelar tes urine dan menangkap Selebgram Millen Cyrus setelah terbukti positif psikotropika golongan IV benzodiazepine.
Baca juga: Polisi Serahkan Selebgram Millen Cyrus ke BNNK Jakarta Selatan Untuk Teruskan Rehabilitasi
"Hasilnya memang tidak ada, tidak ditemukan adanya yang positif atau reaktor Covid-19," katanya.
"Kemudian kita lakukan tes urine, hasilnya adalah, tiga orang positif psikotropika golongan IV, benzodiazepine atau benzo. Yang pertama adalah MLP, AR dan YP. Salah satunya adalah publik figur, ada di belakang saya," lanjut Yusri.
Baca juga: Millen Cyrus Ditangkap Lagi karena Narkoba, Keluarga Ngaku Tak Kaget
Yusri memastikan bahwa jajaran Kepolisian Daerah Metro Jaya akan terus menggencarkan razia protokol kesehatan terhadap tempat-tempat hiburan malam.
Dia juga mengharapkan adanya partisipasi aktif dari masyarakat dalam upaya menegakkan protokol kesehatan.
"Kami dari Polda Metro Jaya terus akan melakukan razia-razia, banyak yang melaporkan ke saya juga, Pak itu masih ada yang buka. Betul. Tetapi petugas tidak akan pernah berhenti untuk melakukan razia. Kasih Informasi ke kami, karena cukup banyak (yang melanggar) di Jakarta ini," ujar Yusri.