Cerita Rumah Keluarga Melinda Dipagar Beton dan Diancam Golok Sampai ke Telinga Wali Kota Tangerang
Kabar baik untuk keluarga Melinda, pagar beton bakal dibongkar sesuai perintah dari Wali Kota Tangerang, Arief R Wismansyah.
Penulis: Theresia Felisiani
"Saya sudah panggil mereka, tapi dari pihak Ruli tidak datang - datang," ujar Syarifudin kepada Warta Kota, Minggu (14/3/2021).
Bahkan masalah ini sudah sampai ke telinga Wali Kota Tangerang, Arief R Wismansyah.
Arief juga telah mengintruksikan kepada anak buahnya untuk segera atasi permasalahan ini.
"Perintah Pak Wali bongkar paksa tembok beton tersebut," ucapnya.
Syarifudin mennyebut jika pihak Ruli tak ada tanggapan, maka Pemkot Tangerang akan melakukan tindakan tegas.
Yakni sesuai dengan aturan Perundang - undangan.
"Dia (Ruli) ngaku itu lahannya. Padahal kan akses jalan juga di situ. Kami akan segera bongkar," kata Syarifudin.
Kholid Menangis Lihat Cucunya Manjat Pagar Beton Berkawat
Kholid datang melihat kondisi sanak saudaranya yang rumahnya terkurung tembok beton di Ciledug, Kota Tangerang pada Minggu (14/3/2021).
Ia bersama Mulyani, sang istri.
Mulyani merupakan adik dari Munir pemilik lahan tersebut.
Munir telah meninggal belum lama ini.
Di rumah itu ada sekitar 7 orang.
Melinda, suaminya, tiga orang anaknya, dan orang tua.
Saat memasuki rumah tersebut, Kholid dan Mulyani kesulitan.
Pasalnya rumah saudaranya itu dipagari beton.
Dinding beton setinggi lebih dari dua meter.
Panjangnya hingga 180 meter.
Di atasnya dipasangi kawat.
Sehingga harus manjat untuk masuk ke rumah Melinda.
"Ada cucu-cucu saya yang masih kecil di sini. Mereka tidak tau apa-apa, kenapa jadi korban," ujar Kholid tampak menangis saat dijumpai Warta Kota di Ciledug, Kota Tangerang, Minggu (14/3/2021).
Kholid menjelaskan, awalnya Munir membeli lahan ini pada lima tahun yang lalu.
Munir membelinya kepada orangtua Ruli.
"Ruli ini yang bangun pagar di depan rumah. Dia ngakunya itu lahan dia," ucapnya.
Kholid pun tak kuasa menahan sedih.
Ia dari Cengkareng menyempatkan datang untuk melihat kondisi saudaranya itu.
"Saya berharap semoga ini cepat berakhir. Kalau ini terus menerus yang jadi korban ya anak-anak," kata Kholid. (tribun network/thf/Wartakotalive.com)