Teka teki Potongan Kaki di Japos, Ternyata Hasil Amputasi Penderita Diabetes, Polisi Selidiki RS
Heboh temuan potongan kaki di Japos ternyata hasil amputasi penderita diabetes mellitus, bukan bagian dari tubuh korban mutilasi, begini sikap polisi.
Penulis: Theresia Felisiani
Plastik kuning tersebut dibungkus lagi menggunakan plastik hitam.
Soni sampai harus membuka bungkusan plastik itu pakai pisau.
"Plastik hitam, terus plastik kuning, dilakban kaya paket, kan susah bukanya," kata Soni.
Soni juga mengungkapkan bahwa plastik berisi organ tubuh manusia itu sudah tiga hari tergeletak di lokasi penemuan.
Ia sampai heran mengingat posisi plastik berisi potongan kaki itu berada tepat di pinggir jalan samping masjid besar Jami' An Ni'mah, yang sering dilewati warga sekitar.
"Katanya sih, plastiknya sudah tiga hari. Cuma herannya enggak ada yang berani buang," kata Soni.
Kendati bungkusan plastik berisi potongan kaki itu sudah tiga hari berada di tempatnya, namun inisiatif memeriksa dan hendak membuangnya muncul saat pengurus masjid mempersiapkan salat Jumat.
Saat itu, pengurus masjid meminta Soni yang sedang istirahat usai joging untuk membersihkan bungkusan mencurigakan itu sekira pukul 07.00 WIB.
Ia sempat menduga bungkusan itu berisi bangkai hewan karena baunya yang menyengat.
"Pertama-tama kan saya lagi duduk-duduk habis muter-muter gitu yak, jogging, terus ada pengurus masjid habis beres-beres masjid karena menjelang Jumatan minta tolong, itu plastik tolong dari kemarin kayanya mencurigakan, tolong dibukain."
"Saya buka tuh pakai pisau, ternyata waduh sudah bau menyengat. Terus curiga lagi kaya potongan kaki sapi gitu lho, cuma ke bawahnya belum tahu ya, buka lagi ke bawah, wah iya kaki manusia soalnya ada jari-jarinya," papar Soni. (tribun network/thf/TribunJakarta.com)