Masjid Agung Sunda Kelapa Tak Gelar Bukber Selama Ramadan
Untuk kegiatan Ramadan lainnya seperti buka puasa bersama (bukber) kata Arsyad, pihak MASK masih menutup untuk tradisi tersebut.
Editor: Johnson Simanjuntak
Laporan Reporter Tribunnews.com, Rizki Sandi Saputra
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Masjid Agung Sunda Kelapa (MASK) sudah kembali dibuka untuk jamaah umum melaksanakan ibadah selama Ramadan tahun ini.
Sekretaris Ketua Dewan Pengurus MASK Pangeran Arsyad mengatakan, dibukanya kembali Masjid tersebut hanya untuk kegiatan ibadah salat berjamaah satu di antaranya Tarawih.
Untuk kegiatan Ramadan lainnya seperti buka puasa bersama (bukber) kata Arsyad, pihak MASK masih menutup untuk tradisi tersebut.
Bahkan, Masjid Agung yang menjadi salah satu ikon di DKI Jakarta ini, tidak menerima penyaluran makanan atau takjil buka puasa dari pihak luar.
"Tidak ada buka puasa bersama dan masjid tidak menerima penyaluran buka puasa dari luar," katanya saat dikonfirmasi Tribunnews.com, Sabtu (9/4/2021).
Akan tetapi untuk, kegiatan keagamaan lainnya seperti tadarus Al-Qur'an kata Arsyad, tetap akan dilaksanakan.
Namun, tadarus Al-Qur'an hanya dilakukan oleh Imam Masjid yang nantinya akan disiarkan melalui radio internal MASK.
Baca juga: Dibuka Untuk Umum, Masjid Sunda Kelapa Gelar Salat Tarawih Berjamaah Ramadan Tahun ini
"Ada tadarus Qur'an yang dilakukan oleh Imam dan disiarkan lewat radio masjid, namun tidak ada kegiatan tadarus bersama," tukasnya.
Sebelumnya, Masjid Agung Sunda Kelapa yang berlokasi di Jalan Taman Sunda Kelapa, Menteng, Jakarta Pusat akan kembali menggelar ibadah salat tarawih berjamaah di Ramadan tahun ini.
Penetapan pelaksanaan salat tarawih berjamaah ini sendiri kata Pangeran Arsyad diputuskan setelah pihaknya melakukan simulasi pembatasan jarak.
Nantinya para Jamaah yang mengikuti salat tarawih di MASK harus berdiri sesuai dengan tanda yang diberikan pengurus di setiap shafnya.
Hal itu dilakukan kata Arsyad, guna mencegah penyebaran virus Covid-19 di lingkungan Masjid.
"Iya InsyaAllah ada sholat taraweh, mengikuti dengan jarak yang telah ditandai oleh pengurus, sesuai dengan ketersediaan ruang," tutur Arsyad.
Salat tarawih berjamaah di Ramadan tahun ini kata Arsyad, merupakan yang pertama kali dilakukan, setelah pada tahun sebelumnya kegiatan dihentikan akibat merebaknya virus Covid-19.
Namun kata dia, pihaknya tetap menggelar salat tarawih pada tahun lalu, meski hanya terbatas dilakukan oleh pengurus Masjid Agung Sunda Kelapa.
"Iya betul (yang pertama) tahun lalu masjid melaksanakan taraweh terbatas hanya untuk imam dan beberapa karyawan hanya agar masjid tetap hidup selama ramadhan," tukasnya.