Cegah Penyebaran Covid-19 Saat Aksi May Day, Polisi Sediakan Swab Antigen Gratis Untuk Buruh
Polda Metro Jaya akan melakukan tes swab antigen untuk buruh yang akan menggelar aksi perayaan Hari Buruh Internasional atau Mayday.
Penulis: Rizki Sandi Saputra
Editor: Adi Suhendi
Laporan Reporter Tribunnews.com, Rizki Sandi Saputra
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Yusri Yunus mengatakan, pihaknya akan melakukan tes swab antigen untuk buruh yang akan menggelar aksi perayaan Hari Buruh Internasional atau Mayday.
Diketahui, perayaan Hari Buruh Internasional ini jatuh pada Sabtu (1/5/2021) besok.
Adapun para buruh di sekitaran wilayah hukum Polda Metro Jaya dominan akan menggelar aksi di sekitar kawasan Patung Kuda Arjuna Wiwaha, Jakarta Pusat.
Inisiasi tersebut kata Yusri dilakukan setelah pihak Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) meminta agar kepolisian menyediakan swab test antigen bagi buruh yang akan melakukan aksi besok.
Nantinya mereka menjanjikan akan melakukan aksi secara damai sesuai dengan protokol kesehatan.
Baca juga: Polisi Siagakan 6.394 Personel untuk Pengamanan Hari Buruh Besok
"Seperti KSPI minta di-swab sebelum melaksanakan kegiatan besok pagi. Mereka sampaikan melakukan kegiatan dengan humanis," kata Yusri kepada awak media, di Polda Metro Jaya, Jumat (30/4/2021).
Hal tersebut direspon pihaknya dengan membentuk tim yang berkoordinasi dengan para serikat pekerja tersebut dengan menyiapkan posko kemanusiaan di sekitaran lokasi aksi.
Nantinya, tes swab antigen itu akan dilakukan secara gratis sebelum para buruh berangkat melakukan aksi sesuai dengan titik kumpul yang ditentukan.
"Titik kumpulnya SPSI KSPI meminta kepada kami, di mana titik kumpulnya akan ada tim yang datang kesana untuk melaksanakan swab," tutur Yusri.
Adapun kata Yusri, hingga saat ini sesuai dengan laporan yang diterima pihaknya para buruh akan fokus menggelar aksi di tiga tempat besok.
Baca juga: Sambut Mayday, Buruh Apresiasi Pemulihan Ekonomi Nasional
Beberapa tempat tersebut antara lain, di depan Kantor Organisasi Buruh Internasional atau ILO di Jalan MH Thamrin, sekitar kawasan Patung Kuda dan gedung Mahkamah Konstitusi, Jalan Medan Merdeka Barat.
Di sisi lain, Direktur Lalu Lintas (Dirlantas) Polda Metro Jaya Kombes Pol Sambodo Purnomo Yugo mengatakan, pihaknya akan melakukan pengawalan kepada buruh mulai dari titik kumpul hingga aksi selesai.
Setidaknya akan ada 6.394 personel gabungan TNI-Polri yang akan diterjunkan untuk mengawal unjuk rasa para buruh besok.
"Jika ada pelanggaran, kami lakukan upaya preventif," kata Sambodo.
Adapun untuk mengantisipasi kepadatan lalu lintas, nantinya Sambodo akan mengarahkan para jajarannya untuk melakukan rekayasa lalu lintas.
"Lalu lintas situasional, tapi pengalaman sebelumnya, jika massa di Patung Kuda, jalur Sudirman Thamrin kita alihkan ke Tanah Abang atau ke Bundaran HI," imbuhnya.
Sebelumnya, Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Yusri Yunus mengatakan, setidaknya akan ada 6.394 personel gabungan dari TNI-Polri yang akan diterjunkan untuk melakukan pengawalan tersebut.
"Besok tanggal 1, Mayday, biasanya ada unjuk rasa yang sering terpusat di Jakarta sini, kalau perlu kami kawal, ada 6394 personil yg akan kami turunkan gabungan TNI, polri, dan Pemda," tutur Yusri kepada awak media di Polda Metro Jaya, Jumat (30/4/2021).
Baca juga: Mayday Mayday! Indonesia Kekurangan Dokter dan Perawat Akibat Lonjakan Covid-19
Lanjut Yusri mengatakan untuk melakukan aksi unjuk rasa besok, pihaknya mengimbau kepada para buruh untuk senantiasa menerapkan protokol kesehatan yang ketat.
Pasalnya kata dia, saat ini tingkat penyebaran virus Covid-19 di Jakarta belum menunjukkan angka penurunan.
Dalam kesempatan tersebut, dirinya juga mengingatkan kepada seluruh masyarakat yang akan melakukan unjuk rasa akan bahayanya pandemi Covid-19 seperti yang terjadi di India.
"Perlu disadari untuk serikat buruh yang turun besok, jangan sampai terjadi seperti negara India. Kita tau India hampir ada 300 ribu ribu yg positif (perhari), yang meninggal 8 ribu lebih," ujarnya.
Kendati begitu, pihaknya mengatakan tidak akan melarang dari adanya unjuk rasa tersebut.
Asalkan kata dia, para buruh yang melakukan unjuk rasa tersebut dapat menerapkan aturan yang berlaku terlebih pada masa pandemi Covid-19 seperti saat ini.
"Kami terimakasih jika ada teman-teman serikat yang mengerti situasi ini pandemi Covid-19. Tapi kami tidak melarang, jika tetap mematuhi prokes dan tertib kami tidak larang," imbuh Yusri.