Cerita Ibnu Habiskan Waktu 4 Jam Perjalanan dari Depok ke Karawang: 'Enggak Gerak di Cikarang'
Dalam kondisi normal jika hendak menuju Karawang hanya membutuhkan waktu 60 hingga 90 menit.
Editor: Dewi Agustina
Diketahui, tersiar kabar para pengguna jalan ruas jalan tol berencana membongkar penyekatan pelarangan mudik menyusul dari adanya aksi protes para pekerja di Gerbang Tol Cikarang Barat.
Di mana aksi protes tersebut terjadi pada Kamis (6/5/2021) sekira pukul 06.00 WIB, dan kabar itu dibenarkan oleh Direktur Lalu Lintas (Dirlantas) Polda Sambodo mengatakan.
Protes tersebut dilakukan para pekerja yang sedang menaiki sebuah angkutan karena tidak dapat keluar dari Gerbang Tol Cikarang Barat arah Cikampek.
"Kejadian tersebut, protes dari para angkutan karyawan yang mau keluar dari GT Cikarang Barat dari arah Cikampek, karena GT Cikarang Barat ditutup agar tidak crossing dengan kendaraan yang kita putar balik," tuturnya.
Kendati begitu kata Sambodo untuk kondisi saat ini di lokasi sudah terkendali dan tidak ada kepadatan lalu lintas imbas dari adanya aksi protes tersebut.
Baca juga: Penyekatan Mudik Dimulai, Sahroni: Polisi Harus Tegas, Pemudik Putar Balik Saja
"Iya, itu kegiatan protes angkutan pekerja," kata Sambodo.
Putar Balik
Sementara itu, Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Yusri Yunus sejak pukul 00.00 WIB sampai pukul 12.00 WIB total sudah 1.070 kendaraan diputar balik. Ini masih berlanjut terus jumlahnya.
Ribuan kendaraan yang diputar balik itu, dikatakan Yusri, terdiri dari 895 kendaraan pribadi dan 175 kendaraan umum.
"Dengan rincian untuk Gate Cikupa ada 626 kendaraan. Kendaraan pribadi ada 519 dan kendaraan umum 77. Untuk Tol Cikabar ada 444 kendaraan. Kendaraan pribadi 346 dan kendaraan umum 98. Ini masih berjalan karena 24 jam ya terus bergerak," tambahnya.
Yusri pun membeberkan modus para calon pemudik dilakukan untuk mencoba lolos dari penyekatan mudik.
Baca juga: Remaja Dihentikan di Pos Penyekatan Pangandaran, Disuruh Putar Balik: Saya Mau Piknik, Bukan Mudik
"Modus sama semua selama di darat bermacam-macam. Ada yang mobil dinaikkan ke atas, ke tempat derek mobil, ada truk yang diubah tapi isinya manusia," ungkapnya.
"Tapi saya katakan petugas belajar dari pengalaman tahun sebelumnya. Kita mengevaluasi mana jalur tikus yang bocor kita tutupi. Mana tempat modus operandi yang digunakan kita sudah ketahui," sambungnya.
Untuk itu, masyarakat pun diminta tetap mengikuti kebijakan pemerintah untuk tidak mudik lebaran tahun ini.