Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Jaringan Mubaligh Muda Indonesia Apresiasi Kinerja 100 Hari Pertama Jenderal Listyo Sigit Prabowo

Kinerja 100 Hari Pertama Kapolri, Jenderal Listyo Sigit Prabowo menuai apresiasi berbagai kalangan. Salah satunya datang dari Jaringan Mubaligh Muda

Editor: Toni Bramantoro
zoom-in Jaringan Mubaligh Muda Indonesia Apresiasi Kinerja 100 Hari Pertama Jenderal Listyo Sigit Prabowo
Tribunnews/Irwan Rismawan
Listyo Sigit Prabowo 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kinerja 100 Hari Pertama Kapolri, Jenderal Listyo Sigit Prabowo menuai apresiasi berbagai kalangan. Salah satunya datang dari Jaringan Mubaligh Muda Indonesia (JAMMI).

Koordinator Nasional JAMMI, Irfaan Sanoesi mengungkapkan bahwa terobosan Kapolri pelahan terlihat dari digunakan aspek teknologi dalam ruang lingkup kerja kepolisian.

Salah satunya program electronic traffic law enforcement (ETLE) atau tilang elektronik tahap pertama secara nasional. Dia menjelaskan bahwa ETLE merupakan program inovatif yang mengubah karakter personel Polri di bawah Jenderal Listyo S. Prabowo.

“Kehadiran teknologi dimanfaatkan betul oleh Kapolri sekarang. Hadirnya ETLE menghapus kebiasaan pungli, tidak ada istilah titip sidang dan awasi pelaksanaannya secara penuh,” ungkapnya.

Selain ETLE, dia mengapresiasi peluncuran aplikasi Sim Nasional Presisi (Sinar). Sinar merupakan salah satu transformasi program Polri khususnya di bidang lalu lintas.

“Bidang lalu lintas menjadi bidang yang bersentuhan langsung dengan masyarakat. Karena itu, terobosan menggunakan teknologi harus dilakukan karena Bidang Lalu Lintas ini menjadi etalase dari kepolisian di masyarakat dan Korlantas Polri mampu mengimplementasikannya ,” sambungnya.

Dia menerangkan bahwa kepemimpinan institusi kepolisian di bawah Kapolri Jenderal Listyo S. Prabowo menampilkan polisi yang berwibawa, tidak hanya dilihat dari sisi polisi yang membawa senpi, tapi personel Polri yang humanis, dekat dengan rakyat.

Berita Rekomendasi

“Hadirnya ETLE dan SINAR misalnya, menghapus citra anggota polisi yang sangar karena anggota Polantas khususnya, menegakkan disiplin pengguna jalan hanya menggunakan sistem pelayanan terpadu, sehingga personil kepolisian tetap menunjukan sikap yang humanis kepada masyarakat,” terangnya.
Kemudian adanya aplikasi E-dumas (Elektonik Pengaduan Masyarakat) yang membuka pintu bagi masyarakat untuk melaporkan penyalahgunaan wewenang yang dilakukan anggota polri.

“Program 100 Hari Pertama Kapolri diimplementasikan dengan baik kepada masyarakat. Program Presisi yang dicanangkan diyakini membuat kepercayaan dan kepuasan publik meningkat,” pungkasnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas