Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kisah Pasien Covid-19 Gejala Berat di Tangsel Ditolak Puskemas, Naik Motor Cari Rumah Sakit Rujukan

Ditolak pihak Puskesma, seorang penderita Covid-19 gejala berat di Pondok Aren, Tangerang Selatan (Tangsel), naik motor mencari Rumah Sakit Rujukan.

Editor: Anita K Wardhani
zoom-in Kisah Pasien Covid-19 Gejala Berat di Tangsel Ditolak Puskemas, Naik Motor Cari Rumah Sakit Rujukan
Freepik
Ilustrasi pandemi global akibat Covid-19. Kisah Pasien Covid-19 Gejala Berat di Tangsel Ditolak Puskemas, Naik Motor Cari Rumah Sakit Rujukan 

TRIBUNNEWS.COM, TANGERANG SELATAN - Ditolak pihak Puskesma, seorang penderita Covid-19 gejala berat di Pondok Aren, Tangerang Selatan (Tangsel), naik motor mencari Rumah Sakit Rujukan.

Pada Rabu (16/6/2021) kemarin, pasien yang enggan diungkapkan identitasnya tersebut, dalam kondisi isolasi mandiri, dan saturasinya memburuk.

Saat menghubungi pihak Satgas Covid-19 dalam hal ini puskesmas, pihak puskesmas enggan menangani lantaran tidak bisa memberikan rujukan dengan alasan penuh.

Baca juga: Wali Kota Benyamin Sebut Kondisi Tangsel Sudah Darurat Covid-19, RS Rujukan Terisi 74%

Baca juga: Wapres Tinjau Pemberian Vaksin di Tangsel dan Tangerang: Targetkan 1 Juta Vaksinasi per Hari

Sampai akhirnya pasien tersebut meminta bantuan komunitas relawan LaporCovid-19.

TribunJakarta.com(Tribunnews.com Network) mendapatkan kronologi penanganan pasien Covid-19 tersebut dari relawan LaporCovid-19 yang juga seorang dokter, Tri Maharani.

Tri menjelaskan bahwa dirinya mendapat aduan pasien Covid-19 tersebut pada Rabu petang.

ilustrasi virus corona
ilustrasi virus corona (Freepik)

Tri berusaha mencari rumah sakit rujukan Covid-19 yang kosong agar pasien segera dirujuk, namun hasilnya nihil.

BERITA TERKAIT

Beberapa rumah sakit yang ditanya melalui pesan sebaran mengaku penuh dan ada yang tidak menjawab.

"Karena keadaan yang makin berat, dengan saturasi semakin turun, laporan terakhir (saturasi) 86, maka kita dengan segala kemampuan mencoba mendapatkan bantuan," ujar Tri.

Tripun berusaha mengontak Dinas Kesehatan Tangsel dan Puskesmas.

Setelah dua instansi garda terdepan penanganan Covid-19 itu dihubungi, pasien didatangi petugas medis dari puskesmas.

Pihak puskesmas menangani dengan memberikan bantuan oksigen.

Pekerja merapikan tumpukan tabung oksigen di agen isi ulang oksigen kawasan Joglo Raya, Jakarta Barat, Selasa (15/6/2021). Permintaan oksigen untuk kebutuhan medis rumahan meningkat 50 persen sejak pandemi Covid-19 mewabah di Jakarta. Dalam sehari, warga yang mengisi ulang oksigen mencapai puluhan orang dengan harga Rp25.000 per kubik. Tribunnews/Jeprima
Pekerja merapikan tumpukan tabung oksigen di agen isi ulang oksigen kawasan Joglo Raya, Jakarta Barat, Selasa (15/6/2021). Permintaan oksigen untuk kebutuhan medis rumahan meningkat 50 persen sejak pandemi Covid-19 mewabah di Jakarta. Dalam sehari, warga yang mengisi ulang oksigen mencapai puluhan orang dengan harga Rp25.000 per kubik. Tribunnews/Jeprima (TRIBUNNEWS/Jeprima)

"Sebagai bantuan mereka meminjamkan oksigen dan mengirimkan tenaga medis saat meminjamkan oksigen ke rumah pasien itu," kata Tri.

Namun, Tri menggarisbawahi hal penolakan puskesmas yang enggan menerima pasien Pondok Aren tersebut dengan alasan rumah sakit rujukan penuh.

Halaman
123
Sumber: TribunJakarta
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas