Viral Pedagang di Pondok Aren Tangsel Dipalak 3 Ormas, Jika Tak Dikasih Barang Dagangan Dirusak
Para pedagang sembako, pedagang kaki lima hingga warung makan turut menjadi korban pungli oleh pihak tak bertanggung jawab.
Editor: Anita K Wardhani
Tentu saja tindakan preman-preman tersebut sangatlah meresahkan warga dan mengganggu ketertiban di lingkungan kami.
Kami mohon supaya bapak Kapolsek Pondok Aren jangan membiarkan keadaan ini berlarut-larut, karena warga selalu resah dengan adanya preman-preman itu yang bertindak sewenang-wenang.
Demikianlah surat pengaduan ini, dan kami mohon ada tindak lanjut dari aparat yang berwenang serta terima kasih atas perhatian dan tindak lanjutnya."
Surat tersebut diunggah akun Instagram @kabartangsel.
Hanya dalam waktu delapan jam, unggahan surat itu sudah dikomentari 107 kali
Polsek Pondok Aren ikut merespons lewat kolom komentar.
"Mohon maaf kiranya Bapak/Ibu jika ada permasalahan yang kiranya Premanisme melakukan Pemalakan Liar kiranya bisa menghubungi Polsek terdekat dan jika benar buatkan bukti dokumentasinya agar dapat ditindaklanjuti. Demikian Bapak/Iby untuk dipahami. Dan selama ini kami belum menerima aduan dari masyarakat mengenai laporan setempat," tulis @humaspolsekpondokaren.
TribunJakarta.com menanyai soal kebenaran surat dan kebenaran adanya aksi pungli dengan sejumlah pedagang di Jalan Ceger Raya.
YA (29), salah satu pedagang kelontong, mengaku dimintai uang bulanan oleh tiga organisasi masyarakat (ormas) sejak lama.
Setiap bulan YA memberikan uang bulanan sekitar Rp 60 ribu untuk ketiga ormas tersebut.
YA bahkan menunjukkan kuitansi pungli itu kepada TribunJakarta.com.
"Pakai kuitansi, dari ormas yang minta, 25 ribu sama 20. Tiga ormas di sini, paling segitu, 25 , 20, 20," ujar YA.
Bahkan kalau hari besar seperti lebaran, YA juga dimintai uang tambahan.
"Kalau lebaran sistemnya THR," kata YA.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.