Memori Banding Perkara RS UMMI akan Dilayangkan, Aziz Yanuar: Kami Tolak Putusan Hakim
Anggota Kuasa Hukum terdakwa Muhammad Rizieq Shihab (MRS), Aziz Yanuar mengatakan, dalam waktu dekat pihaknya akan melayangkan memori banding ke Penga
Penulis: Rizki Sandi Saputra
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anggota Kuasa Hukum terdakwa Muhammad Rizieq Shihab (MRS), Aziz Yanuar mengatakan, dalam waktu dekat pihaknya akan melayangkan memori banding ke Pengadilan Tinggi DKI Jakarta terkait perkara hasil swab test kliennya di Rumah Sakit UMMI Bogor.
Dirinya menyebut, materi dalam kontra memori banding tersebut secara garis besar menolak seluruh putusan Majelis Hakim Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Timur atas perkara tersebut.
"(Kami) menolak putusan dan argumentasi Hakim di PN Jaktim," ucap Aziz saat dikonfirmasi Tribunnews.com, Selasa (3/8/2021).
Diketahui, pada pekan ini kubu Muhammad Rizieq Shihab akan melayangkan kontra memori banding ke Pengadilan Tinggi DKI Jakarta.
Adapun banding tersebut berkaitan dengan vonis Majelis Hakim Pengadilan Negeri Jakarta Timur kepada Rizieq Shihab bersama menantunya, Muhammad Hanif Alattas dan Direktur Utama RS UMMI Bogor Andi Tatat, pada perkara hasil swab test Rizieq Shihab di RS UMMI.
"Belum (diserahkan), rencana pekan ini," kata Aziz Yanuar.
Kendati begitu Aziz belum memberikan informasi detail terkait dengan waktu dari pihaknya yang akan melayangkan banding tersebut.
Hanya saja kata dia, saat ini kontra memori banding itu sudah hampir selesai atau rampung disusun.
"Belum tau (akan diserahkan hari apa), ini dikit lagi selesai," ucapnya.
Baca juga: Pekan Ini Kubu Rizieq akan Serahkan Kontra Memori Banding Perkara RS UMMI ke PT DKI Jakarta
Dalam perkara ini, dirinya menyayangkan putusan hakim yang menyatakan seluruh terdakwa tersebut bersalah bahkan harus divonis hukuman pidana penjara.
Sebagai informasi, Majelis Hakim Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Timur telah menjatuhkan vonis putusannya kepada terdakwa Muhammad Rizieq Shihab (MRS) atas perkara hasil swab test RS UMMI.
Tak hanya kepada Rizieq, Majelis Hakim juga telah memvonis Muhammad Hanif Alattas beserta Direktur Utama RS UMMI Bogor, Andi Tatat.
Dalam putusannya Majelis Hakim menyatakan bahwa terdakwa terbukti secara sah dan meyakinkan terbukti bersalah melakukan tindak pidana turut serta melakukan penyiaran berita bohong dan timbulkan keonaran.
Atas dasar itu Hakim menjatuhkan vonis pidana kurungan 4 tahun penjara untuk terdakwa eks Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab.
Sementara terhadap Hanif Alattas dan Andi Tatat masing-masing divonis 1 tahun penjara dikurangi masa tahanan.
Dalam vonisnya, para terdakwa dinyatakan terbukti bersalah dan secara sah melanggar Pasal 14 Ayat (1) subsider Pasal 14 Ayat (2) lebih subsider Pasal 15 UU Nomor 1 Tahun 1946 tentang Peraturan Hukum Pidana jo Pasal 55 Ayat (1) ke-1 KUHP sebagaimana dalam dakwaan primer.
"Terdakwa telah secara sah dan dengan sengaja menimbulkan keonaran di kalangan rakyat sebagaimana dalam dakwaan alternatif primer," kata Hakim Khadwanto dalam sidang putusan yang digelar Kamis (24/6/2021) lalu.