Ditlantas Polda Metro Ungkap Kenaikan Volume Kendaraan Saat PPKM Mikro Hingga PPKM Level 4 di DKI
Polda Metro Jaya mencatat grafik data mobilitas warga Jakarta selama PPKM di DKI Jakarta.
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fandi Permana
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Polda Metro Jaya mencatat grafik data mobilitas warga Jakarta selama pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) berbasis mikro hingga PPKM Level 4 di DKI Jakarta.
Dalam rilis Ditlantas Polda Metro Jaya, mobilitas kendaraan di Jakarta baru mengalami penurunan pada masa PPKM level 4.
Bila dibandingkan pada masa PPKM Darurat di bulan Juli, jumlah volume kendaraan meningkat terutama yang masuk Jakarta melalui 3 gerbang tol utama.
Ketiga ruas tol itu di antaranya GT Halim, GT Cililitan, dan GT Tomang, serta volume lalu lintas di ruas jalan dalam kota Sudirman-Thamrin dan Jalan Gatot Subroto.
Data itu diambil pada saat Jakarta memberlakukan PPKM Mikro, Minggu Ketiga setelah PPKM Darurat, dan Minggu kelima di masa PPKM level 4.
Baca juga: Polda Metro Pastikan Fortuner yang Tabrak Kendaraan di Jalan Tentara Pelajar Bukan Milik Polisi
"Kalau dilihat dari grafiknya, mobilitas memang naik terus, terutama saat PPKM darurat minggu pertama, minggu kedua, minggu ketiga. Kemudian saat PPKM level 4 yang berlangsung hingga minggu kelima, mobilitas kendaraan naik terus di 3 ruas tol masuk Jakarta," kata Dirlantas Polda Metro Jaya Kombes Pol Sambodo Purnomo Yogo di Polda Metro Jaya, Jakarta, Selasa (24/8/2021).
Sementara itu, kenaikan volume kendaraan tercatat di GT Halim.
Kenaikan terjadi saat pemberlakuan PPKM Darurat pada awal Juli 2021 lalu.
"Kenaikan tertinggi itu terjadi di Gerbang Tol Halim yang mencapai 13 persen. Bila dibandingkan dengan masa PPKM mikro naiknya 9 persen, sehingga angka mobilitas di bulan Agustus 2021 ini sudah melebihi angka di bulan Juli ketika diberlakukan PPKM Darurat," jelas Sambodo.
Tingkat Volume Kendaraan di Dalam Kota
Dalam paparannya, Sambodo menjelaskan jika volume kendaraan di dalam ruas jalan dalam kota turut mengalami kenaikan.
Kenaikan signifikan terjadi pada masa masa PPKM Darurat di minggu keempat dibanding saat PPKM Mikro.
"Perbandingan volume kendaraan terutama di ruas di Jalan Sudirman dan di Jalan Gatot Subroto, secara kumulatif terjadi peningkatan sebesar 6 persen dibandingkan masa PPKM Darurat minggu ke-4. Sementara kenaikan terbesar yakni 20 persen terjadi saat PPKM Mikro di awal bulan Juni," katanya.
Lebih lanjut Sambodo menjelaskan, volume kendaraan di Masa PPKM Level 4 mengalami penurunan dibanding saat PPKM Mikro.
Hal ini turut dikontribusi, mobilitas masyarakat pada PPKM level 4 diklaim mengalami penurunan berkat sistem ganjil-genap yang diberlakukan sejak dua pekan lalu.
Baca juga: Belum Pastikan Bansos PPKM Diperpanjang, Risma: Ekonomi Sudah Gerak
"Penerapan gage pada Agustus berhasil menekan mobilitas hingga 10 ribu kendaraan dari semula 40 ribu menjadi sekitar 30 ribuan. Jadi sistem gage berhasil menekan penurunan sebesar 7 persen sampai 31%," ujarnya.
Atas efektivitas itu, kepolisian memutuskan untuk melanjutkan sistem ganjil genap di Jakarta meski dikurangi menjadi 3 ruas jalan utama.
"Kami menilai ganjil-genap efektif menurunkan mobilitas di ruas jalan yang diberlakukan kawasan ganjil-genap. Sehingga hasil rapat dengan stakeholder terkait Polda Metro Jaya, Kodam Jaya, Satpol PP dan Kadishub, kita memutuskan untuk tetap melanjutkan gage dengan beberapa perubahan," ujarnya.
Terbaru, sistem ganjil genap dilanjutkan kembali pada masa PPKM level 3.
Terdapat 3 ruas jalan yang menerapkan ganjil genap yaitu Jalan Sudirman, Jalan MH Thamrin, dan Jalan HR Rasuna Said.