LSM Gardem 98: Paksakan Formula E Saat Pandemi Tindakan Tak Bermoral
Gardem 98 menilai penyelenggaraan balapan Formula E memiliki lebih banyak mudharat dibandingkan manfaatnya bagi masyarakat DKI Jakarta.
Penulis: Vincentius Jyestha Candraditya
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Vincentius Jyestha
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Garda Demokrasi 98 menilai keinginan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang tetap akan menggelar balapan mobil listrik Formula E di tengah pandemi Covid-19 sebagai tindakan tidak bermoral.
Juru bicara Garda Demokrasi 98 (Gardem 98) Gepeng Mirdjaja menyatakan penyelenggaraan Formula E tak ubahnya menghapus empati ke masyarakat yang tengah terdampak pandemi.
"Bangsa ini, khususnya warga DKI Jakarta, tengah mengalami krisis akibat pandemi Covid-19. Ngototnya Pak Gubernur melaksanakan Formula E menciderai moral, empati kepada masyarakat yang tengah kesulitan," kata Gepeng, dalam keterangannya, Jumat (10/9/2021).
Menurutnya, sebagai pemimpin warga DKI Jakarta, sepatutnya Anies Baswedan fokus memulihkan kondisi kota, dan fokus pada improvement dan preventive pandemic.
Baca juga: PKS DPRD DKI Nilai Pengajuan Interpelasi Formula E Cenderung Politis
"Kita belum bebas dari pandemi, anggaran pandemi saja Pemda utang ke (pemerintah) pusat, kok sekarang malah keluarkan uang untuk bikin formula E," ujarnya.
Gepeng menilai wajar saja jika banyak warga Jakarta kemudian beranggapan bahwa ada ambisi pribadi Anies di dalam penyelenggaraan balapan Formula E.
Baca juga: Gerindra Pastikan Interpelasi Formula E akan Kandas
"Warga Jakarta patut curiga Gubernur punya hidden agenda (niat tersembunyi) sehingga memaksakan Formula E," katanya.
Gepeng menilai penyelenggaraan balapan Formula E memiliki lebih banyak mudharat dibandingkan manfaatnya bagi masyarakat DKI Jakarta. Karenanya, dia menilai upaya dari legislatif melakukan interpelasi cukup tepat.
"Kami melihat Formula Elebih banyak mudaratnya daripada manfaat, apalagi di situasi pandemi sekarang, sungguh tidak bermoral. Sudah pas jika interpelasi diusulkan, jangan sampai 'gubernur' sibuk bikin agenda pribadi. Formula E bukan amanat rakyat, jadi jangan lukai hati rakyat DKI yang sedang susah," tutupnya.