Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

6 Pelaku Penganiayaan Satu Keluarga di Bekasi Berhasil Dibekuk

Hasil dari pemeriksaan, mobil yang digunakan pelaku telah diganti nomor kendaraan aslinya dengan nomor kendaraan palsu.

Editor: Hasanudin Aco
zoom-in 6 Pelaku Penganiayaan Satu Keluarga di Bekasi Berhasil Dibekuk
Tribunnews
Ilustrasi dikeroyok 

TRIBUNNEWS.COM, BEKASI - Sebanyak 6 orang pelaku penganiayaan terhadap satu keluarga di Perumahan Harapan Indah, Medan Satria, Kota Bekasi, Jumat (10/9/2021) berhasil dibekuk warga.

Para pelaku dikepung warga setelah korban meneriaki maling para pelaku.

Hal itu diungkapkan Dodi Satriadi (57) pemilik rumah sekaligus korban atas insiden tersebut.

Saat itu Dodi yang melihat pelaku pergi dan meninggalkan rumahnya, berteriak minta pertolongan.

"Di sini (parkiran) juga sempat ribut-ribut juga nih. Mereka semua masuk mobil, saya tutup pintu pagar, langsung saya teriak maling maling," kata Dodi saat ditemui, Minggu (12/9/2021).

Baca juga: Kronologi Aksi Penganiayaan Terhadap Satu Keluarga di Bekasi, Pelaku Semprot Korban Pakai Air Cabai

Menurut Dodi, ia berteriak meminta pertolngan setelah para pelaku keluar dari rumahnya.

Bahkan dirinya sempat mengunci pintu gerbang rumahnya.

Berita Rekomendasi

Teriakan itu pun memancing perhatian warga sekitar.

"Setelah saya teriak satpam langsung nutup pintu gerbang (gerbang komplek). Akhirnya mereka tidak bisa keluar. Di situ mereka ditangkap," katanya.

Meski satu orang sempat melarikan diri, namun kata Dodi, satu pelaku itu juga kemudian telah berhasil diamankan lalu dibawa ke kantor polisi.

Hasil dari pemeriksaan, mobil yang digunakan pelaku telah diganti nomor kendaraan aslinya dengan nomor kendaraan palsu.

Sehingga Dodi meyakini pelaku telah merencanakan ini.

"Di mobil itu juga ditemukan barang bukti ada minuman (miras) dua, ada tangga, tangga itu kemungkinan ditunjukkan untuk mencopot CCTV nantinya terus ada ditemuin golok, terus ada air softgun," katanya.

Meksipun diakui Dodi dirinya mengenal dekat salah satu pelaku berinsial AJ yang juga rekan anaknya selama kuliah.

Namun Dodi mengaku urusan hukum harus terus berjalan, karena apa yang dilakukan oleh AJ tersebut sangat membahayakan keluarganya.

"Kami harap ada minta proses hukumnya saja, proses rencana pembunuhan, kami harap hukum itu benar benar berjalan dengan baik," ujarnya.

Seperti diketahui, satu keluarga di Harapan Indah, Kota Bekasi menjadi korban penganiayaan yang dilakukan oleh enam orang pelaku pada Jumat (10/9/2021) malam.

Bahkan satu orang pelaku sempat melukai korban dengan sebilah golok.

Aksi mereka sempat viral di media sosial.

Tribunbekasi.com sempat mencoba mendatangi rumah korban yang berada di Jalan Mawar Indah, Medan Satria, Kota Bekasi.

Kejadian ini pun dibenarkan oleh Dodi Satriadi (57), salah satu korban.

Dodi yang merupakan pemilik rumah mengatakan awalnya permasalahan ini karena AJ (pelaku) dan anaknya Tommy terlibat bisnis investasi.

AJ menawari Tommy untuk berinvestasi, akhirnya di sepakati berinvestasi sebesar Rp. 970 juta.

Dari investasi itu, AJ juga memberikan batas waktu untuk segera mengembalikan modal tersebut.

Hanya saja dari batas waktu yang ditentukan AJ tak sanggup untuk membayar, sehingga Dodi curiga hal ini lah yang menjadi dasar AJ melakukan penganiayaan.

"Pada saat jatuh tempo harus bayar, (AJ) tidak sanggup bayar. Akhirnya tanda kutip gelap mata, bagaimana menyelesaikan masalah dengan cepat tanpa harus bayar," kata Dodi Satriadi ditemui, Minggu (12/9/2021).

Beberapa minggu sebelum kejadian, AJ akhirnya berkeinginan untuk melunasi janjinya, namun yang dicurigai oleh Dodi saat itu AJ menanyai mengenai keberadaan CCTV di rumahnya kepada anaknya.

Bahkan ruang kontrol CCTV juga sempat tanya.

Saat itu, tidak ada kecurigaan yang terjadi karena antara AJ dan Tommy karena memang sudah saling kenal.

Bahkan pihak keluarga pun juga sudah menganggap AJ sebagai saudara sendiri. Hingga akhirnya pada Jumat (10/9/2021) malam kejadian tersebut terjadi.

Singkatnya AJ kembali mendatangi Tommy di rumah dengan membawa ransel yang di akuinya berisikan uang sebesar 1 Miliar untuk melunasi janjinya.

Namun saat itu, AJ tidak langsung menyerahkan uang tersebut, melainkan memilih untuk menyiapkan saksi.

"Dia bilang kalo untuk protokorelnya mesti ada saksi, maka dia nanti akan bawa saksi dari luar, dan anak saya juga mesti bawa saksi. Akhirnya, saksi yg dari anak saya (bawa) adiknya, sama istrinya," katanya.

Tak berselang lama, AJ sempat berkomunikasi dengan oranga lain melalui telepon.

Sekitar 15 menit kemudian datanglah beberapa orang yang sempat dihubungi oleh AJ itu.

Lalu Tommy beserta istrinya dan adiknya duduk di sofa, sementara beberapa orang lainnya jmengelilingi mereka.

"Nah tiba-tiba si AJ ini nyemprotin air cabai ke anak saya yang kecil (Edo) dan Tommy. Setelah di semprot, Edo lari ke kamar saya langsung teriak, karena saat itu saya juga lagi tidur," paparnya.

Saat berusaha kabur, Edo juga sepat dipukul pelaku. Lalu Edo masuk ke Kamar Dodi yang saat itu tengah tidur bersama istrinya.

Dodi pun kaget dan berusaha membuka pintu karena mendengar suara ribut di rumahnya.

Dua orang pelaku pun mengejar Edo yang masuk ke kamar Dodi.

Saat itu juga terlibat perlawanan, dan satu orang mengeluarkan alat kejut listrik.

Istri Dodi pun juga sempat terkena alat kejut listrik itu.

Tak lama ada salah satu pelaku datang membawa golok, dan mengecek kamar.

"Sementara di ujung sana itu, si Tommy di semprot air cabai, lalu di tangis, nah pelaku ini tiba-tiba langsung nusuk tapi di tangkis ama anak saya kena tangan," ujarnya.

Setelah itu, Dodi akhirnya bisa keluar kamar, dan mengetahui ada AJ di sana.

Lalu meminta penjelasan AJ mengenai apa yang terjadi di rumahnya itu.

Bahkan Dodi pun meminta semua pelaku untuk membubarkan diri.

"Saya bilang, kok kamu kayak gini kita kan kenal kayak saudara, udah mending kamu pulang, saya bilang begitu. Untungnya dia nurut. Tapi saya bilang, ni orang harus di laporan ke polisi ni, tapi kalo saya teriak sekarang, bahaya," katanya.

Setelah insiden itu, para pelaku termasuk AJ pun akhirnya keluar rumah dan langsung menaiki mobil yang sudah terparkir di luar rumah korban.

Korban akhirnya meneriaki maling para pelaku, hingga membuat beberapa warga sekitar langsung mengepung dan mengamankan enam pelaku.

Saat ini kasus tersebut tengah ditangani oleh Polsek Medan Satria, Bekasi Timur.

Enam pelaku penganiayaan pun juga masih diperiksa intensif oleh polisi serta pemeriksaan saksi-saksi saat kejadian tersebut.

Artikel ini telah tayang di WartaKotalive.com dengan judul Enam Pelaku Penganiayaan Sekeluarga di Bekasi, Dibekuk Usai Diteriaki Maling

Sumber: Warta Kota
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas