Sehari Jelang Peringatan Hari Kesaktian Pancasila, Monumen Pancasila Sakti Ditutup untuk Umum
Guna mempersiapkan prosesi upacara tersebut, pihak Monumen Pancasila Sakti, menerapkan sterilisasi area.
Penulis: Rizki Sandi Saputra
Editor: Hasanudin Aco
Adapun titik lokasi yang dibersihkan yakni sekitaran pelataran tugu 7 Pahlawan pejuang dan area upacara Peringatan Pancasila Sakti yang rencananya akan dipimpin oleh Presiden RI Joko Widodo pada esok hari.
*Sejarah Singkat Monumen Pancasila Sakti*
Peristiwa Gerakan 30 September alias G30S merupakan peristiwa sejarah kelam yang pernah dialami bangsa Indonesia.
Peristiwa itu adalah tragedi penculikan dan pembunuhan enam jenderal dan satu kapten yang dilakukan oleh kelompok yang menamakan diri Gerakan 30 September.
Para jenderal tersebut difitnah telah melakukan makar terhadap Presiden Soekarno dan menggabungkan diri sebagai Dewan Jenderal.
Jenazah mereka ditemukan di dalam sumur di daerah Lubang Buaya, Jakarta Timur, pada tanggal 4 Oktober 1965.
Tragedi nasional itu mengawali serentetan peristiwa besar di Indonesia, termasuk tumbangnya pemerintahan orde lama yang dipimpin oleh Ir Soekarno.
Kemudian, Presiden Soeharto selaku pemerintah pada masa orde baru, memerintahkan pembangunan Monumen Pancasila Sakti untuk memperingati peristiwa G30S yang tidak dapat memecah kesaktian Pancasila.
Monumen tersebut mulai dikerjakan pada pertengahan Agustus 1967 dan diresmikan oleh Presiden Soeharto pada 1 Oktober 1973, bertepatan dengan Hari Kesaktian Pancasila.
Perlu diketahui, kawasan Monumen tersebut dibangun dekat dengan tempat eksekusi korban G30S yaitu sumur tua di Lubang Buaya.