Direktur TV Swasta di Jatim Dapat Uang hingga Rp 2 Miliar dari Hasil Sebar Video Hoaks dan SARA
Kapolres Metro Jakarta Pusat, mengungkapkan motif dari pemilik kanal YouTube Aktual TV, Arief Zainurrohman dalam menyebarkan video hoaks dan SARA.
Penulis: Faryyanida Putwiliani
Editor: Whiesa Daniswara
TRIBUNNEWS.COM - Kapolres Metro Jakarta Pusat, Kombes Hengki Hariyadi mengungkapkan motif dari pemilik kanal YouTube Aktual TV, Arief Zainurrohman dalam menyebarkan video hoaks dan SARA.
Berdasarkan hasil pemeriksaan, Arief Zainurrohman mengunggah konten-konten provokatif di kanal YouTube Aktual TV dengan tujuan materi.
Dalam waktu delapan bulan saja, Arief Zainurrohman yang juga seorang Direktur TV Swasta di Jatim ini sudah mendapatkan uang dari adsense YouTube hingga Rp 2 miliar.
"Hasil pemeriksaan kami mereka ternyata mereka mengunggah konten provokatif ini dengan tujuan materi."
Baca juga: Sebar Ratusan Konten Hoaks, Segini Pendapatan yang Diraup dari YouTube Aktual TV
"Dalam kurun waktu 8 bulan, mereka mendapatkan adsense YouTube itu kurang lebih Rp 1,8 - Rp 2 miliar," kata Hengki dalam tayangan video di kanal YouTube Kompas TV, Sabtu (16/10/2021).
Hengki pun menilai, jika perbuatan Arief Zainurrohman bersama dua rekannya Muzzamil dan Fandi ini adalah sebuah adu domba di era digital.
Pasalnya, mereka memproduksi konten provokatif untuk menimbulkan kegaduhan, keonaran, dan mengganggu keamanan dalam masyarakat.
Semua itu pun dilakukan dengan tujuan demi keuntungan pribadi.
"Ini adalah adu domba di era digital. Mengadu domba menimbulkan kegaduhan, keonaran, mengganggu keamanan tapi dalam rangka keuntungan pribadi," terang Hengki.
Baca juga: Tangkap Pemilik Aktual TV, Polisi Pastikan Kontennya Bukan Produk Jurnalistik
Diketahui sebelumnya, polisi telah menangkap Arief Zainurrohman di wilayah Bondowoso, Jawa Timur pada bulan Agustus lalu.
Penangkapan ini dilakukan karena unggahan di kanal YouTube Aktual TV miliknya yang mengandung konten hoaks dan SARA.
Tak sendiri, Arief Zainurrohman ditangkap bersama kedua rekannya.
Yakni Muzzamil yang berperan sebagai editor video dan Fandi berperan sebagai pengisi suara konten berita YouTube.
Baca juga: Sosok Direktur TV Swasta yang Ditangkap karena Sebar Berita Hoaks dan SARA, Berdomisili di Bondowoso
Hobi Angkat Isu Hoaks soal Pangkostrad Letjen Dudung