Wujudkan Keadilan Sosial, Warga Kepulauan Seribu Kini Bisa Dapat Air Bersih dengan Tarif Terjangkau
Kabar baik, masyarakat yang tinggal di Kabupaten Kepulauan Seribu kini bisa menikmati air bersih dengan harga lebih terjangkau.
Editor: Malvyandie Haryadi
Yusmada pun memastikan, kebutuhan air bersih warga Kepulauan Seribu hampir sepenuhnya terpenuhi.
“Cakupan pelayanan air bersih di Kepulauan Seribu dan kios air di area-area underserviced mencapai 90 persen,” kata dia.
Untuk memastikan seluruh warga Kepulauan Seribu mendapatkan akses air bersih, beragam upaya dilakukan Pemprov DKI sejak 2018 lalu.
Dimulai dengan pembangunan 4 unit Instalasi Pengolahan Air (IPA) berteknologi SWRO di Pulau Kelapa Dua, Pulau Pramuka, Pulau Panggang, dan Pulau Payung.
Kapasitas produksi setiap IPA SWRO bervariasi, mulai dari 0,25 liter per second (lps) untuk IPA SWRO di Pulau Kelapa Dua dan Pulau Payung, 1,5 lps untuk Pulau Pramuka, serta 3 lps untuk Pulau Panggang.
Pada 2019, Pemprov DKI kembali membangun tiga unit IPA SWRO di Pulau Kelapa dan Pulau Harapan berkapasitas 5 lps, Pulau Tidung berkapasitas 2,5 lps, dan Pulau Lancang berkapasitas 1,5 lps.
Komitmen demi mewujudkan keadilan sosial bagi warga Kepulauan Seribu pun terus dilakukan Pemprov DKI pada 2020 lalu dengan membangun IPA stasioner di darat, yaitu di Waduk Tomang Barat berkapasitas 20 lps dan IPA Ancol dengan kapasitas 5 lps.
Untuk tahun ini, beragam upaya dilakukan Pemprov DKI demi memastikan seluruh warga Kepulauan Seribu mendapatkan akses air bersih.
Seperti menyusun Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RISPAM) di DKI Jakarta, pembangunan IPA SWRO di Pulau Sebira berkapasitas 1,5 lps, hingga Pembangunan IPA di Setu Babakan berkapasitas 30 lps dan di Waduk Sunter Selatan dengan kapasitas 5 lps.
Kemudian, Pemprov DKI juga membangun 10 kios air, pengadaan 12 unit mobil tangki air, pengadaan IPA mobile, serta menyusun rencana pemberian subsidi untuk pelayanan air minum PAM Jaya melalui kios air dan SPAM SWRO.