KPK Tetap Lanjutkan Penyelidikan Meski Toilet Rp98 M di Bekasi Sebagian Rusak
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) tetap melanjutkan penyelidikan terkait adanya dugaan korupsi pembangunan toilet mewah di sejumlah sekolah di Kabupa
Penulis: Ilham Rian Pratama
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) tetap melanjutkan penyelidikan terkait adanya dugaan korupsi pembangunan toilet mewah di sejumlah sekolah di Kabupaten Bekasi, Jawa Barat.
Kekinian, sejumlah toilet itu mengalami kerusakan.
"Sejauh ini masih pengumpulan bahan keterangan dalam rangka penyelidikan," kata Plt juru bicara KPK Ali Fikri dalam keterangannya, Rabu (3/11/2021).
Proyek toilet mewah itu rampung pada Desember 2020.
Rencananya toilet itu dibuat untuk memastikan adanya protokol kesehatan yang layak saat sekolah tatap muka di Bekasi.
Namun, beberapa dari toilet itu rusak sebelum dipakai.
KPK menegaskan rusaknya toilet tersebut tidak membuat kasus terhenti.
"Penyelidikan merupakan kegiatan untuk menemukan apakah ada peristiwa pidana dalam kegiatan dimaksud," tegas Ali.
Sebelumnya, KPK akui melakukan penyelidikan terkait dugaan korupsi pembangunan toilet mewah di sejumlah sekolah di Kabupaten Bekasi, Jawa Barat.
Wakil Ketua KPK Alexander Marwata menyebutkan, pihaknya telah memanggil sejumlah pihak untuk dimintai keterangan selama proses penyelidikan berlangsung.
"Sejauh ini masih penyelidikan. Kita mengundang para pihak yang diduga mengetahui itu untuk dimintai keterangan, diklarifikasi, jadi belum yang pro justicia ya," kata Alex, panggilannya, di Gedung Merah Putih KPK, Kuningan, Jakarta Selatan, Selasa (26/10/2021).
Ia mengakui, pihaknya telah menerima laporan dari masyarakat perihal dugaan korupsi tersebut.
Pihaknya pun, kata dia, telah menerbitkan surat penyelidikan untuk melakukan verifikasi serta klarifikasi terhadap pihak-pihak yang diduga mengetahui dugaan rasuah tersebut.
Baca juga: Pihak Sekolah SDN Mangunjaya 04 Bungkam Soal Penyelidikan Kasus Toilet Mahal oleh KPK
"Jadi, belum ada upaya paksa yang kami lakukan," jelas Alex.