Kembalikan Fungsi Taman Terbuka dan Pusat Kesenian Lewat Revitalisasi TIM
Kepala Dinas Kebudayaan DKI Jakarta Iwan Henry Wardhana mengatakan, revitalisasi dilakukan agar para seniman bisa lebih maksimal dalam berkarya.
Editor: Malvyandie Haryadi
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Dionisius Arya Bima Suci
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Taman Ismail Marzuki (TIM) yang berada di kawasan Cikini, Menteng, Jakarta Pusat selama ini dikenal sebagai pusat budaya dan kesenian.
Kawasan tersebut kini masih dalam proses revitalisasi untuk mengembalikan fungsi taman terbuka, sekaligus pusat keseniannya.
Hingga akhir Oktober 2021, progres revitalisasi tahap pertama sudah mencapai 99,70 persen.
Pada tahap pertama ini, revitalisasi yang dilakukan meliputi pembangunan gedung perpustakaan dan wisma seni, gedung taman parkir, serta Masjid Amir Hamzah.
Untuk revitalisasi tahap kedua, progresnya hingga akhir Oktober sudah mencapai 36,30 persen.
Rinciannya, pembangunan Graha Bhakti Budaya 46,40 persen, Galeri Annex 81,41 persen, Planetarium dan Pusat Pelatihan Seni 29,69 persen, Teater Halaman 30,32, serta infrastruktur dan Landscape 2,57 persen.
Kepala Dinas Kebudayaan DKI Jakarta Iwan Henry Wardhana mengatakan, revitalisasi dilakukan agar para seniman bisa lebih maksimal dalam berkarya.
“Selain seni budaya, ada wisata edukasi yang direvitalisasi juga, yaitu Planetarium dan Observatorium Jakarta,” ucapnya.
Ia pun memastikan, revitalisasi TIM turut melibatkan para seniman dalam proses perencanaan dan pencanangannya.
“Kami melibatkan para seniman dalam berkontribusi aktif yang bersifat membangun dalam proses revitalisasi maupun aktivasi pascarevitalisasi TIM secara bersama-sama,” ujarnya.
Iwan menjelaskan, TIM nantinya akan menghadirkan berbagai fasilitas kesenian, seperti teater berstandar internasional, perpustakaan, hingga galeri untuk memamerkan beragam karya seni.
Keunikan Wajah Baru Taman Ismail Marzuki
Wajah baru Taman Ismail Marzuki memiliki struktur bangunan unik, seperti gedung taman parkir yang dibuat miring ke bawah.