Anak-anak Keluarga Prasejahtera dari 46 SD di Depok Diberi Bantuan Pendidikan
Bantuan disalurkan perusahaan pembayaran global asal Jepang, JCB Indonesia senilai Rp 50 juta dalam program “JCB Peduli Anak - Semua Bisa Belajar”.
Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
Editor: Hasanudin Aco
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Hasiolan P Gultom
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anak-anak dari 46 sekolah dasar di wilayah Depok, Jawa Barat, yang berasal dari keluarga prasejahtera dan mengalami keterbatasan ekonomi akibat pandemi Covid-19 mendapatkan bantuan dana pendidikan.
Bantuan disalurkan perusahaan pembayaran global asal Jepang, JCB Indonesia senilai Rp 50 juta dalam program bertajuk “JCB Peduli Anak - Semua Bisa Belajar”.
Adapun bentuk bantuan yang diberikan berupa paket santunan pendidikan atau biaya sekolah (SPP) hingga sembilan bulan bagi anak-anak di tiga yayasan atau panti asuhan.
Baca juga: Jokowi Berharap UMN Mengantisipasi Perkembangan Masa Depan dan Mengembangkan Teknologi Pendidikan
Penyaluran bantuan pendidikan ini merupakan kolaborasi antara JCB Indonesia dan Benihbaik.
Misi untuk memfasilitasi akses pendidikan berkualitas yang merata menjadi komitmen yang ingin dicapai keduanya melalui program ini.
Upaya ini diharapkan dapat membantu anak-anak Indonesia untuk meraih masa depan yang gemilang serta meningkatkan kualitas SDM Indonesia di masa depan.
Bantuan dana pendidikan itu diserahkan langsung oleh Presiden Direktur JCB Indonesia Takumi Takahashi pada Kamis (25/11) kemarin,
“Pendidikan adalah hal yang sangat krusial untuk meningkatkan kemajuan suatu bangsa. Oleh karenanya, selain menjadi bentuk komitmen JCB terhadap kemajuan pendidikan Indonesia, bantuan ini juga merupakan dukungan untuk tercapainya Sustainable Goals Development keempat tentang Pendidikan yang Berkualitas,” kata Takahashi dalam keterangan tertulis, Jumat (26/11/2021).
“Penting bagi semua pihak bahu-membahu membantu kelanjutan masa depan anak-anak Indonesia”.
Adapun Andy F Noya, CEO dan Founder Benihbaik.com mengatakan, selama pandemi, banyak anak Indonesia terancam tak lagi bisa menempuh pendidikan.
Temuan UNICEF pada Desember 2020 menemukan ada 938 anak Indonesia putus sekolah.
"Anak-anak dari kalangan prasejahtera lebih rentan terhadap kondisi ini. Maka penting bagi semua pihak bahu-membahu membantu kelanjutan masa depan anak-anak Indonesia,” kata dia.
Bantuan dana pendidikan itu diterima oleh Yayasan Indonesia Hijau, Panti Asuhan Darul Ilmi dan Panti Asuhan Sakinah.
Perwakilan dari Panti Asuhan Darul Ilmi, Aras Bayu Fuadi selaku pengurus menuturkan bahwa dana pendidikan ini membawa harapan dan semangat bagi anak-anak untuk terus belajar. (*/)