Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Cerita Ibu di Jakarta Utara Melahirkan Seorang Bayi dengan 11 Jari dan Tanpa Alat Kelamin

Dewi menceritakan anaknya yang lahir pada 11 Oktober 2019 itu lahir di sebuah rumah bersalin di Cilincing, Jakarta Utara.

Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Cerita Ibu di Jakarta Utara Melahirkan Seorang Bayi dengan 11 Jari dan Tanpa Alat Kelamin
TRIBUNJAKARTA.COM/GERALD LEONARDO AGUSTINO
Dewi (23) dan buah hatinya AG (2) saat ditemui di kontrakannya di wilayah Cilincing, Jakarta Utara, Kamis (25/11/2021). 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -  Seorang bayi di Cilincing, Jakarta Utara, terlahir dalam keadaan tidak sempurna.

Bayi itu lahir dengan 11 jari tangan dan tanpa alat kelamin.

Pasangan suami istri Haryanto (25) dan Dewi Yulianti (23) tidak menyangka anak keduanya berinisial AG (2) itu lahir dalam kondisi demikian.

Dewi menceritakan anaknya yang lahir pada 11 Oktober 2019 itu lahir di sebuah rumah bersalin di Cilincing, Jakarta Utara.

Hanya saja ia kaget saat melihat kondisi tubuh anak keduanya tersebut.

"Saya juga kaget, tahu-tahu anak saya lahir nggak ada kelaminnya," kata Dewi di rumah kontrakannya, kawasan Sungai Landak, Cilincing, Jakarta Utara, Kamis (25/11/2021).

Baca juga: Ibu dan Bayinya Ditemukan Tewas di Dalam Kantong Plastik, Padahal akan Mengikuti Tes CPNS

Dewi yang tidak kuasa menahan tangis tersebut mengaku tak pernah mengonsumsi obat-obatan apapun dan selalu menjaga pola makan selama mengandung AG.

BERITA REKOMENDASI

"Pas lagi mengandungnya juga saya kan dagang. Saya juga nggak tahu kesalahan saya di mana, saya kan cuma ngelahirin doang, mengandung doang," ungkapnya.

Akibat kondisi kelainan, Dewi menceritakan bila anaknya tersebut juga mengalami kendala dimana ia harus merasakan kesakitan ketika harus buang air besar.

"Paling kalau pas buang air besar, dia merasa kesakitan. Kadang BAB-nya keras, kadang dia suka meringis," kata wanita yang suaminya kerja sebagai nelayan tersebut.

Sementara untuk buang air kecil, AG masih bisa melakukannya secara normal dan lancar.

Hanya saja untuk melakukan buang air kecil, ia harus terlebih dahulu berjongkok.


"Kalau buang air kecil nggak ada kesulitan, karena dia buang air kecil sama kayak kita perempuan. Karena ada dua lubang, jadi satu lubang itu buat pipis," ungkap Dewi.

Dewi sendiri mengaku sempat berkonsultasi ke Puskesmas Cilincing perihal anaknya.

Dewi pun diarahkan ke RS Cipto Mangunkusumo, Jakarta Pusat oleh petugas.

Setelah sempat bolak balik dan mengeluarkan uang untuk transportasi, Dewi hanya diarahkan pihak rumah sakit agar melakukan tes kromosom atau pengecekan kelamin.

"Di situ cuma kromosom dua kali balik lagi, ya udah saya stop. Dinyatakan kalau cowok, hasil kromosomnya X Y," jelas Dewi.

Namun setelah tes kromosom, dokter tidak bisa menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi pada AG. Ia hanya mendapatkan saran anaknya bisa dioperasi pembentukan kelamin saat usia 3 tahun.

"Harus operasi, paling pembentukan dia harus jadi laki-laki. Soalnya kan sama sekali nggak ada batang (kelamin laki-laki), terus buah zakarnya juga kan satu di atas, satunya di atas batoknya," ujarnya.

Dewi dan sang suami pun berharap pemerintah dan pihak-pihak lain bisa terketuk hatinya untuk membantu operasi sang buah hati yang akan berlangsung setelah Lebaran tahun depan.

Artikel ini telah tayang di WartaKotalive.com dengan judul Dewi hanya Bisa Menangis kala Saksikan Bayinya Lahir dengan 11 Jari Tangan, Tanpa Alat Kelamin

Sumber: Warta Kota
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas