Gereja Katolik Santo Petrus di Lingkungan Universitas Pancasila Diresmikan
Universitas Pancasila (UP) meresmikan Rumah Ibadah Gereja Katolik Santo Petrus di lingkungan kampus UP, Srengseng Sawah, Jakarta Selatan, Rabu (22/12)
Penulis: Vincentius Jyestha Candraditya
Editor: Theresia Felisiani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Universitas Pancasila (UP) meresmikan Rumah Ibadah Gereja Katolik Santo Petrus di lingkungan kampus UP, Srengseng Sawah, Jakarta Selatan, Rabu (22/12).
Pembangunan rumah ibadah ini diinisiasi oleh Ketua Pembina Yayasan Pendidikan dan Pembina UP, Dr.(HC). Ir. Siswono Yudohusodo.
Dengan dibangunnya rumah ibadah yang letaknya saling berdekatan satu dengan yang lainnya, diharapkan dapat semakin menumbuhkan rasa kepedulian dan saling pengertian antara seluruh civitas Akademika UP yang memiliki keyakinan yang beragam, sehingga dapat menimbulkan rasa toleransi antar umat beragama.
Baca juga: Persiapan Natal dan Tahun Baru, 177.212 Personel TNI-Polri Dikerahkan untuk Jaga Gereja hingga Mal
Baca juga: Detik-detik 700 Personel Polisi Gerebek Kampung Bahari, Temukan Paket Sabu dan Busur Panah
Dalam sambutannya, Rektor UP Prof. Edie Toet menyampaikan UP menjadi satu-satunya perguruan tinggi swasta yang memiliki 6 fasilitas rumah ibadah yang lengkap yang berada dilingkungan kampus, dari 4 ribu perguruan tinggi yang ada di Indonesia.
"Peresmian Gereja Katolik ini merupakan salah satu dari 6 rumah ibadah yang ada dilingkungan kampus UP sesuai dengan agama yang ada dan diakui di Indonesia. Peresmian hari ini merupakan rangkaian dari peresmian rumah ibadah lainnya yg telah selesai terlebih dahulu, yaitu Masjid At-Taqwa UP, Kelenteng Kebajikan Agung Da De Miao UP, Vihara Dhamma Sasana UP, Gereja Grha Layanan Kristen UP, dan Pura Widya Santika UP," ujar Edie, dalam keterangannya, Kamis (23/12/2021).
Hadir pula dalam peresmian ini Kardinal Prof. Dr. Ignatius Kardinal Suharyo Hardjoatmodjo yang merupakan Uskup Agung Jakarta.
Dalam sambutannya, Ignatius Kardinal Suharyo mengharapkan kompleks rumah ibadah ini bisa menjadi pengingat bahwa nilai-nilai Pancasila sangatlah dekat dengan kita.
Baca juga: Pantau Kesiapan Pos Pengamanan Jelang Nataru, Kapolresta Malang Kota Sambangi Gereja hingga Pasar
Dia meyakini dengan adanya 6 rumah ibadah ini akan semakin membuat toleransi antar umat beragama menjadi lebih harmonis, Indonesia yang kaya akan keragaman suku, budaya dan agama menjadi refleksi kerukunan.
"Bukan hanya bagi masyarakat di Indonesia saja, tetapi masyarakat dunia, bahkan dalam suatu momen yang diadakan di Roma, Italia, sambutan hangat muncul dari masrayakat dunia terkait Pancasila ini, mereka bahkan hadir langsung dan mengutarakan niatnya untuk belajar tentang kerukunan beragama," katanya.
Dalam kesempatan lainnya, Ditjen Bimas Katolik Kemenag RI Albertus Magnus Adiyarto Sumardjono menyampaikan bahwa Gereja Santo Petrus ini menunjukkan wajah Indonesia yang penuh keanekaragaman, pendidikan tidak hanya melalui akademik tetapi juga pendidikan spiritual.
"Penting untuk akademisi untuk berefleksi, mengambil waktu hening untuk mencari kembali makna berelasi dengan Tuhan, mematangkan iman, menjernihkan pikiran, mematangkan kepribadian dan membuat kita lebih bijaksana sehingga gagasan baru bisa lahir dan memberikan manfaat bagi masyarakat," ucapnya.