Pergi Tak Pamit hingga Ditemukan Ada di Aplikasi Open BO, Kisah Siswi Kelas 6 SD Dijual Kekasihnya
Kasus prostitusi yang melibatkan seorang pelajar Sekolah Dasar berinisial EN (13) warga Jakarta Timur diungkap kepolisian.
Editor: Wahyu Aji
Penggerebekan dilakukan pada Sabtu (25/12/2021), sekitar pukul 10.10 WIB.
Hasilnya, diamankan RB selaku mucikari dan empat perempuan lain yang dijadikan Pekerja Seks Komersial (PSK), satu di antaranya EN yang sudah hilang empat hari.
Kepala Kepolisian Resor Jakarta Timur Komisaris Besar Erwin Kurniawan mengatakan, kasus tersebut telah dilimpahkan ke kepolisian Jakarta Selatan.
Baca juga: Pemuda 19 Tahun Jadi Muncikari, Sang Pacar Diboyong ke Apartemen, Dijual pada Pria Hidung Belang
Sebab, locus delicti-nya di Jakarta Selatan.
"Dilimpahkan ke Jaksel," kata Erwin kepada wartawan melalui pesan tertulis, Selasa kemarin.
Korban trauma
EN yang kini sudah berada di rumah bersama kedua sang ibu, WS dan BP pun sudah menjalani proses visum guna kepentingan penyidikan untuk membuktikan kasus.
Berdasar penuturan EN, saat masih disekap RB sudah dua kali melakukan kekerasan seksual sebelum dijual kepada dua pria di Apartemen Kalibata City, seharga Rp 300 dan Rp 400 ribu.
Belum diketahui pasti berapa banyak korban yang dijadikan perempuan Open BO oleh RB, namun saat penggerebekan dilakukan Unit Reskrim Polsek Makasar mengamankan tiga perempuan lain.
"Dari Rp 400 ribu yang pertama Rp 300 ribu diambil RB, katanya buat uang sewa kamar. Rp 100 ribu dikasih korban. Kedua dijual Rp 300 ribu, itu seluruh uangnya diambil pelaku," sambung dia.
Masih berdasar penuturan EN, H menuturkan modus yang digunakan BP untuk membawa keponakannya lalu dijual sebagai perempuan open BO yakni dengan menawarkan kerja.
Iming-iming kerja dari RB yang diduga sudah beberapa melakukan aksi serupa kepada perempuan lain kini mengakibatkan EN trauma berat, EN tidak lagi ceria seperti biasa.
Baca juga: Modus Ditawari Pekerjaan, Anak SD Dijual Sang Pacar dengan Tarif Ratusan Ribu di Apartemen
"Sekarang dia (EN) lebih banyak diam di rumah, murung. Enggak seperti biasanya lah. Saya paling nyaranin jangan keluar rumah lebih dulu," kata H.
Setelah berhasil diselamatkan dari satu unit Apartemen Kalibata City oleh jajaran Unit Reskrim Polsek Makasar korban sebenarnya sudah menjalani pemeriksaan psikologis.