Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kasus Satu Keluarga di Jakarta Timur Dianiaya Sekelompok Orang, Dua Tersangkanya Berstatus Ayah Anak

Kepolisian meringkus tiga pelaku penganiayaan dan perampokan terhadap keluarga Titi Suherti (48), warga Cipinang Melayu, Makasar, Jakarta Timur.

Editor: Adi Suhendi
zoom-in Kasus Satu Keluarga di Jakarta Timur Dianiaya Sekelompok Orang, Dua Tersangkanya Berstatus Ayah Anak
TRIBUNJAKARTA.COM/BIMA PUTRA
Pipih Suherti (48) dan keluarga, yang menjadi korban pengeroyokan kelompok pemuda, mendatangi Mapolsek Makasar, Jakarta Timur, Selasa (4/1/2022). 

Titi baru melaporkan kasus ke Polsek Makasar pada Senin (3/1/2022) malam karena butuh waktu menenangkan diri akibat trauma dialaminya, dia pun sempat mengungsi ke Bogor.

Pengakuan korban

Korban, Pipih Suherti (48) mengaku sekelompok pemuda tersebut datang secara tiba-tiba dan mendobrak pintu rumahnya.

"Tiba-tiba rumah saya didobrak, pintu ditendang sampai rusak. Langsung mereka menyerang keluarga saya," kata Pipih di Mapolsek Makasar, Jakarta Timur, Selasa (4/1/2022).

Pipih menceritakan saat kejadian, dirinya bersama dua anak laki-lakinya yakni Ramdoni (24), Marwan (23), dua anak perempuan, dan seorang menantu perempuan berada di dalam rumah.

Para pelaku langsung menganiaya seluruh penghuni di dalam rumah secara membabi buta.

Baca juga: DKI Jakarta dan Kepulauan Riau Jadi Penyumbang Kenaikan Kasus Covid-19 di Awal Tahun 2022

Pipih dipukul menggunakan gagang sapu hingga memar pada bagian tangan, paha, jari, dan diseret sekitar dua meter oleh pelaku di dalam rumah, bahkan diancam dibunuh oleh pelaku.

BERITA REKOMENDASI

Warga RW 03 di sekitar lokasi kejadian sebenarnya mengetahui penganiayaan terjadi.

Tapi, mereka tidak dapat berbuat banyak karena takut menjadi sasaran amuk para pelaku.

"Anak-anak saya dipukulin, ditendang, diinjek, dan diseret sama pelaku. Termasuk yang perempuan. Katanya kalau belum ada yang mati mereka enggak berhenti," ujarnya.

Beruntung anak perempuan Pipih paling kecil, IN (10) yang saat kejadian berada di lokasi berhasil menyelamatkan diri dengan bersembunyi di kamar mandi sehingga selamat tanpa luka.

Saat pelaku lengah, Pipih menuturkan IN yang ketakutan karena mendengar seluruh kejadian dari kamar mandi berhasil kabur keluar rumah lalu menyelamatkan diri ke rumah tetangga.

Baca juga: Mahasiswa Ber-KTP Matraman Jakarta Timur Ditemukan Tak Bernyawa di Lantai 2 Warung Kopi Aceh Besar

"Untungnya anak saya paling kecil enggak luka. Dia ngumpet di kamar mandi terus keluar diselamatkan tetangga. Dia ketakutan banget pas kejadian, sampai sekarang masih takut," tuturnya.

Marwan, anak Pipih yang juga jadi korban pengeroyokan menuturkan para pelaku baru berhenti melakukan penganiayaan sekira pukul 04.00 WIB atau menjelang adzan Subuh.

Halaman
123
Sumber: TribunJakarta
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas