Admin Twitter Pemkot Depok Dipanggil Polisi Karena Retweet Unggahan Cari Polisi Penembak Laskar FPI
Lebih lanjut, Yogen berujar saat ini barang bukti yang dipegang pihaknya adalah layar tangkap retweet-an tersebut.
Editor: Hasanudin Aco
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Dwi Putra Kesuma
TRIBUNNEWS.COM, DEPOK - Polisi bakal memanggil admin Twitter Pemerintah Kota Depok, Jawa Barat.
Pemanggilan dilakukan setelah viral retweet unggahan berisi ajakan untuk mencari informasi dari keluarga Ipda M Yusmin Ohorella, yang disebut-sebut sebagai salah seorang penembak laskar FPI.
"Dari kita Polres Metro Depok dalam hal ini Unit Krimsus mencoba mendalami, dan kita sudah kordinasi dengan Diskominfo kita akan memanggil admin dari akun itu," ujar Kasat Reskrim Polres Metro Depok, AKBP Yogen Heroes di ruang kerjanya, Selasa (11/1/2022).
Baca juga: Dalam Sidang, Ahli Forensik Ungkap Ada Luka Tembak Merobek Jantung di Jasad Anggota Eks Laskar FPI
Yogen mengatakan pihaknya akan menggali keterangan dari admin akun Twitter tersebut.
"Kami akan menggali keterangan dari pihak Diskominfo Kota Depok terkait kasus ini," jelasnya.
Sementara ini, Yogen mengatakan pihak Diskominfo berujar bahwa akun Twitternya telah diretas.
"Ya jadi dari keterangan Diskominfo kan katanya di hack (retas), makanya kita akan panggil adminnya apakah ada unsur kesengajaan atau gimana," bebernya.
Lebih lanjut, Yogen berujar saat ini barang bukti yang dipegang pihaknya adalah layar tangkap retweet-an tersebut.
"Barang bukti sementara ini screnshoot saja dari berita itu, nanti kalau sudah dipanggil dan dimintai keterangan dan naik ke penyidikan baru akan kita gali," imbuhnya.
"Informasi tersebut kan meresahkan, jadi sudah ada pembelaan dari Diskominfo kalau itu di hack tapi kan harus kita dalami. Ini laporannya model A temuan polisi," pungkasnya.