Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kisah Dokter, Perawat hingga Kurir yang Bertugas di Zona Merah Covid-19 Klaster Krukut Tamansari

Berada di zona merah jadi tantangan tersendiri, tanggung jawab dan risiko harus dihadapi, begini kisah dokter, perawat serta kurir di klaster Krukut.

Penulis: Theresia Felisiani
zoom-in Kisah Dokter, Perawat hingga Kurir yang Bertugas di Zona Merah Covid-19 Klaster Krukut Tamansari
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Petugas kesehatan melakukan tes usap (swab test) PCR kepada warga di Krukut, Taman Sari, Jakarta, Senin (10/1/2021). Ditargetkan sebanyak 500 warga mengikuti tes usap massal Covid-19 usai ditemukannya 36 warga yang terkonfirmasi positif Covid-19, hingga membuat 4 RT melakukan micro lockdown. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN 

"Sama saja, ada beberapa yang agak cemas. Kayak 'ah coba ah, aku ada keluhan seidkit langsung tes'. Jadi mereka (warga RW02) lebih banyak inisiatif. Walaupun, kembali ke masing-masing karakter orang," jelasnya.

Kisah Kurir Pengantar Paket di Zona Merah Covid-19 Krukut

Ferdi Dapitra (21) kurir Si Cepat Express tetap mengirim paketan barang ke warga RW 2, Kelurahan Krukut, Kecamatan Tamansari, Jakarta Barat pada Minggu (16/1/2022).

Padahal wilayah RW 2, Krukut sedang dilockdwon atau dilakukan karantina wilayah sejak beberapa waktu lalu, menyusul temuan puluhan warga di sana yang terpapar Covid-19.

Ferdi sudah mengetahui dari berita yang dibacanya bahwa wilayah tempatnya mengantar paket barang dilockdown atau dilakukan karantina wilayah.

Akibatnya Ferdi mengaku merasa kesulitan karena ada warga yang sulit dihubungi dan ketika akan mengantar ke rumah warga, ia tidak boleh masuk.

"Tahu sih. Kita juga kurir jadi kesulitan juga karena kadang nomernya ga bisa dihubungin. Sedangkan kita ga bisa masuk juga," tuturnya.

kurir di zona merah krukut
Ferdi kurir paket barang saat mengantar ke wilayah Krukut yang di micro lockdown atau karantina wilayah, Minggu (16/1/2022)
Berita Rekomendasi

Ferdi melanjutkan, pihak kantornya juga sudah tahu kalau wilayah tersebut sudah dilockdown atau dikarantina wilayah.

Tapi katanya pihak kantor tetap meminta untuk dirinya mengantar paket tersebut ke lokasi tujuan.

"Jadi cuma disuruh usaha dateng dulu, disuruh hubungin kontaknya dulu. Kalau ga bisa dihubungin, ya kita bawa balik paketnya," katanya.

Ferdi sudah berusaha menghubungi penerima paket barang yang diantarnya, tapi tidak aktif.

Ia terpaksa membawa kembali paket barang tersebut.

"Enggak bisa dititip, soalnya ini paket khusus. Tulisannya harus diterima oleh yang bersangkutan," jelasnya.

Baca juga: Omicron Terdeteksi di Krukut, 14 RT di RW 002 Langsung Micro Lockdown 

Pihak kantornya kata Ferdi sudah mengeluarkan surat khusus untuk dirinya agar bisa masuk saat mengantar paket barang ke wilayah lockdown.

Ia mengaku terpaksa tetap mengikuti aturan kantornya agar tidak dipecat.

"Kita biasanya ada dikasih surat khusus buat kurir agar bisa masuk, takut sih (Omciron), nganter ya terpaksa buat kerja, buat cari uang," ucap dia. (tribun network/thf/Wartakotalive.com)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas