Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

SEJARAH: Begini Asal-usul Nama Kampung Bidara Cina di Jakarta Timur

Bidara Cina merupakan salah satu tempat bersejarah di Indonesia. Kenapa bisa dinamakan Bidara Cina?

Editor: Srihandriatmo Malau

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Bidara Cina, sebuah kawasan di Kecamatan Jatinegara, Jakarta Timur, yang memiliki banyak cerita pada masa lampau.

Bidara Cina merupakan salah satu tempat bersejarah di Indonesia.

Kenapa bisa dinamakan Bidara Cina?

Pemerhati Budaya, Endi Arif mengatakan pada zaman Belanda, ada seorang Tabib Cina yang menanam pohon Bidara.

Pohon Bidara ini diyakini sebagai obat untuk menyembuhkan penyakit.

"Ada seorang Tabib Cina menanam pohon bidara."

"Zaman Belanda itu dia terkenal banget karena menanam pohon bidara."

Berita Rekomendasi

"Pohon bidaralah yang biasa dijadikan obat," tutur Endy kepada Wartakotalive.com (Tribun Network), Minggu (16/1/2022).

"Namanya bidara saja. Tapi karena yang menanam orang cina jadi dikenal bidara cina," jelas Endi.

Namun, Endi tidak menampik memang ada cerita versi lain terkait asal usul nama Bidara Cina.

"Adapun cerita lainnya, dahulu itu kan sekitar 1740an, ada peristiwa pemberontakan orang-orang Cina terhadap pemerintahan Belanda di Batavia."

"Mereka menyebutnya adalah orang-orang Cina berdarah, tetapi kalau pribadi saya tidak pas kalau pemberontakan etnis Tionghoa itu kan adanya di Angke," papar Endi.

Ketika zaman itu pula, kata Endi, Tabib Cina ini sering membantu warga sekitar untuk menyembuhkan berbagai penyakit dari pohon Bidara yang dimilikinya dari mulai daun, batang, hingga sampai akarnya bisa dijadikan obat.

"Dia (tabib Cina) semacam punya keyakinan, bisa buat obat."

"Makanya dia suka bantu warga, dikasih akarnya, batangnya, dan lain-lain. Terkenal juga karena Tabib Cina ini banyak bantu orang dan pastinya pohonnya banyak," jelasnya.

Terpisah, Asih Wulandari (52) warga asli dari Kelurahan Bidara Cina ini mengatakan hingga sampai sekarang ini pohon Bidara Cina masih banyak ditemui.

"Masih ada pohonnya ya. Di kelurahan juga ada."

"Sebagian dikenal ini untuk pengobatan. Masih banyak ya, bahkan sekarang pada menanam sendiri terus banyak yang jual juga."

"Orang-orang menanam bidara karena tahu bisa buat pengobatan," ucapnya saat ditemui di kawasan Bidara Cina, Jatinegara, Jakarta Timur, Minggu (16/1/2022).

Asih mengungkapkan ia tidak begitu mengetahui sejarah dari kawasan tempat ia tinggalnya.

Hanya saja, kawasan Bidara Cina sekarang ini menjadi kawasan yang padat penduduk bahkan sudah banyak pendatang.

"Iya, sekarang ini sudah padat bangat ya. Sudah gitu lebih banyak orang pendatangnya," ucapnya.

Menurutnya, kawasan Bidara Cina sekarang ini juga dikenal sebagai kampung yang mudah dilanda banjir disaat hujan deras datang.

"Ya, di dekat bantaran kali Ciliwung itu suka banjir yang di bawah itu. Namanya juga di dekat kali ya. Tapi, Alhamdullilah sudah jauh lebih baik lah sekarang, sejak adanya program pemerintah seperti bantaran kali ciliwung sudah dibenerin," jelas dia.

Lantaran padat penduduk, kampung Bidara Cina ini cukup berkembangnya ekonominya.

Bahkan, banyak warga yang menjadi pedagang seperti dirinya yang membuka usaha kelontongan.

"Dari pagi sampai malam di sini mah ramai, banyak yang dagang juga. Kayak saya sekarang nih, Alhamdullilah ramai juga karena banyak orang juga ya di kawasan ini," ucap Asih.

Asih berharap ke depannya, wilayah Bidara Cina bisa bebas dari banjir dan tingkat kriminalitasnya lambat laun berkurang.

"Semoga saja sudah bebas banjir ya, terus di sini keamanannya masih kurang semoga aja bisa ditingkatkan lagi keamanannya," tutup dia.(*)

Sumber: Warta Kota
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas