Polres Metro Bekasi Kota Tanggapi Rumor Kelainan Seksual Pelaku Pembunuhan Pakai Lakban dan Tali
Polres Metro Bekasi Kota memberikan tanggapan mengenai rumor pelaku pembunuhan pakai lakban di bekasi memiliki kelainan.
Editor: Erik S
Seperti yang dirilis polisi, kasus tersebut dilatarbelakangi karena pelaku sakit hati lantaran korban tak mengajaknya melamar pekerjaan.
Baca juga: Sopir Ekspedisi Ditodong Senjata Api di Tol Meruya, Mata Ditutup Lakban, Lalu Dibuang ke Bogor
Pelaku TAW, diketahui sering mengintimidasi korban sejak bersekolah.
Siasat Licik Pemuda di Bekasi Habisi Sahabat di Kamar Mandi
Terkuak siasat licik pemuda asal Bekasi berinisial TAW (21) yang menghabisi sahabatnya sendiri berinisial AY (19).
AY ditemukan tak bernyawa dengan kondisi tangan dan kaki terikat serta mulut disumpal lakban di Jalan Taruna 3, Jatiwaringin, Pondok Gede, Kota Bekasi, Selasa (18/1/2022).
Siasat licik itu dijalankan TAW lantaran sakit hati korban tidak mengajaknya saat melamar pekerjaan.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Endra Zulpan mengungkapkan pelaku telah menyiapkan siasat menghabisi nyawa sahabatnya.
"Korban sudah mendapat pekerjaan. Membuat tersangka sakit hati kenapa pada saat melamar pekerjaan di salah satu pabrik swasta tidak mengajak tersangka," kata Zulpan di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Rabu (26/1/2022).
Baca juga: Polisi Bakal Tangkap Siapapun yang Jadikan Street Race di Bekasi Sebagai Lahan Taruhan Berjudi
TAW lalu membuat skenario pembunuhan seolah-olah korban meninggal dunia secara wajar.
Siasat licik pelaku berawal saat dirinya mengajak AY ke rumah seorang saksi sekaligus teman korban berinisial MG.
Polisi menunjukkan barang bukti kasus pembunuhan di Bekasi saat jumpa pers di Polda Metro Jaya, Rabu (26/1/2022). (Annas Furqon Hakim/TribunJakarta.com)
Namun, TAW tidak mengajak korban secara langsung, melainkan menyuruh MG menghubungi AY.
"Tersangka meminta saksi untuk menghubungi korban melalui pesan singkat di media sosial atau Whatsapp," ujar Zulpan.
Sesampainya di rumah MG, tersangka meminta korban membeli tali rapia dan lakban.