Setelah PDIP, Giliran PSI Sentil Anggaran Sirkuit Formula E Membengkak Rp 10 Miliar
PSI menyatakan kenaikan biaya sirkuit Formula E tak memperhatikan situasi masyarakat, dimana saat ini banyak kebutuhan pokok yang harganya terus naik.
Penulis: Theresia Felisiani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anggaran sirkuit Formula E yang membengkak Rp 10 miliar masih hangat diperdebatkan.
Setelah sebelumnya PDIP melontarkan kritik pedasnya soal anggaran yang naik dari Rp 50 miliar jadi Rp 60 miliar.
Kali ini giliran kubu Partai Solidaritas Indonesia (PSI) yang berkoar.
Mereka menyoroti anggaran sirkuit membengkak di tengah kesulitan masyarakat yang menghadapi kenaikan harga sejumlah bahan pokok dan komoditas pangan.
Pembangunan Lintasan Formula E Membengkak Rp 10 Miliar, PSI Menilai Perencanaan Proyek Tidak Matang
Fraksi Partai Solidaritas Indonesia (PSI) DPRD DKI Jakarta menilai perencanaan turnamen Formula E tidak dilakukan dengan matang.
Walhasil, biaya pembangunan lintasan Formula E di Kawasan Ancol, Jakarta Utara, membengkak Rp 10 miliar.
Sehingga, totalnya menjadi Rp 60 miliar.
Hal itu diungkapkan Wakil Ketua Komisi E DPRD DKI Jakarta dari Fraksi PSI Anggara Wicitra Sastroamidjojo.
Jika perseroan daerah PT Jakarta Propertindo (Jakpro) melakukan perencanaan dengan baik, tentu biaya pembangunan tidak akan semakin tinggi.
"Dari awal sudah kami katakan. Formula E ini janggal. Anggaran naik hingga Rp 10 miliar hanya untuk biaya sirkuit. Buat apa apalagi ini di tengah pandemi Covid-19,” kata Anggara berdasarkan keterangannya pada Selasa (8/3/2022).
“Ini tidak main-main ini dan sepertinya Pemprov DKI tidak tahu prioritas. Mudah sekali untuk menaikkan anggaran. Begini lah kalau perencanaannya tidak matang. Kami tidak kaget,” ujar Anggara.
Baca juga: Aksi Kriminal di Depok: Tawuran Remaja, ART Dibekap OTK hingga Pengemudi Ojol Dibacok
Selain itu, Anggara menerangkan bahwa proyek Formula E sudah memiliki banyak persoalan dari awal.
Anggara juga menyinggung proses tender yang tidak transparan.