Nasib Dua Bocah di Muaragembong dan Gunungkidul yang Santap Kertas, Sandal dan Kecanduan Rokok
Petugas kesehatan sudah turun tangan mengunjungi dan memeriksa 2 bocah viral yang tabiatnya tak biasa, mereka bakal jalani pemeriksaan lanjutan.
Penulis: Theresia Felisiani
"Sejauh ini sudah ada diagnosa tertentu, tapi belum final karena menunggu hasil pemeriksaan keseluruhan," ujarnya.
Ida mengatakan anak adalah peniru yang sangat baik.
Ia dengan cepat bisa mereplikasi perilaku orang tua atau orang-orang sekitarnya, termasuk yang dilakukan oleh balita tersebut.
Ia pun berharap kejadian ini bisa menjadi bahan introspeksi masyarakat terutama pada orang tua yang memiliki anak usia dini hingga warga sekitarnya.
"Sebab orang tua dan lingkungan memiliki tanggung jawab besar pada tumbuh kembang anak," kata Ida.
Baca juga: Mbah Mijan Ikut Berduka Atas Kepergian Iska, Ancam Pelaku Pembacokan Segera Serahkan Diri
Kepala Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Dinsos-PPPA) Gunungkidul , Asty Wijayanti mengatakan sudah menerjunkan tim untuk melakukan pendampingan.
Pihaknya berkoordinasi dengan puskesmas setempat, karena pendampingan dilakukan secara psikologis dan kesehatan.
Selain pemantauan pada si balita, ibu yang bersangkutan juga didampingi.
"Kami minta si Ibu telaten menghadapi anaknya yang kecanduan rokok," ujar Asty.
Bocah di Muaragembong Suka Makan Kertas Layaknya Pencuci Mulut
Seorang balita tiga tahun berinisial GI (3) asal Muaragembong, Kabupaten Bekasi memiliki kebiasaan makan yang aneh, yakni mengkonsumsi kertas.
GI bahkan menjadikan kertas sebagai pencuci mulut seusai mengkonsumsi makanan utama.
Video GI sedang asyik mengigit dan mengunyah kertas viral di media sosial.
Ia terlihat menggenggam secarik kertas berwarna putih dan menyatapnya dengan sangat lahap.