Polisi Ungkap Sakit Hati Perampok Minimarket di Senen: Karena Pernah Dipecat
Polisi mengungkap rasa sakit hati perampok minimarket di kawasan Bungur, Senen, Jakarta Pusat.
Editor: Johnson Simanjuntak
Laporan wartawan Tribunnews.com, Abdi Ryanda Shakti
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Polisi mengungkap rasa sakit hati perampok minimarket di kawasan Bungur, Senen, Jakarta Pusat.
Rasa sakit hati itu muncul ketika perampok yang belum diketahui identitasnya itu pernah dipecat saat bekerja di minimarket yang sama di Cileungsi, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
"Informasinya pernah di pecat, dari pegawai minimarket di Cileungsi," kata Kapolsek Senen Kompol Ari Susanto saat dihubungi, Rabu (18/5/2022).
Saat ini, Ari menyebut pihaknya masih memburu pelaku perampokan bersenjata tajam (sajam) itu.
Pencarian dilakukan mulai dari pemeriksaan saksi dan pengumpulan barang bukti di lokasi kejadian.
"Kita cek nanti databestnya, pelaku masih kita kejar," ungkapnya.
Aksi perampokan terjadi di sebuah minimarket Alfamart di kawasan Bungur, Senen, Jakarta Pusat pada 4 Mei 2022 lalu.
Pelaku yang membawa senjata tajam (sajam) itu berhasil menggasak uang senilai Rp17 juta dari aksi perampokannya itu.
Baca juga: Cerita Pegawai Minimarket di Senen saat Aksi Perampokan: Tangan Diikat, Pelaku Keluarkan Pisau
Aksi perampokan itu terjadi saat minimarket hendak tutup. Saat itu, hanya ada dua pegawainya yang merupakan perempuan.
Saat kondisi sepi, datang orang tidak dikenal langsung masuk ke dalam minimarket tersebut.
"Pelapor mengatakan pelaku masuk langsung menutup rolling door dan menodongkan senjata tajam jenis pisau," beber Ari.
Karena merasa terintimidasi, kedua pegawai pasrah tidak melawan.
Pelaku pun melakukan perampokan dengan mengambil uang yang ada di brangkas minimarket sebesar Rp 17.730.000 kemudian melarikan diri.
"Sebelum kabur, pelaku bercerita bahwa pelaku sakit hati atau dendam dengan Alfamart lalu mengikat pelapor dan saksi di dalam toko," jelasnya.