Terpukul karena Pandemi, Kedai Kopi di Jalan Panjang Kebon Jeruk Ini Kehilangan Separuh Omzet
sebuah kedai kopi yang berada di Jalan Panjang, Kebon Jeruk, Jakarta barat mengaku sempat mengalami penurunan omzet hingga setengah dari pendapatan
Editor: Wahyu Aji
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Mario Christian Sumampow
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Sempat terkendala ekonomi dampak pandemi Covid-19, Tuttonero Coffee & Eat, sebuah kedai kopi yang berada di Jalan Panjang, Kebon Jeruk, Jakarta barat mengaku sempat mengalami penurunan omzet hingga setengah dari pendapatan full di masa normal.
Head barista Tuttonero Coffe & Eat, Andi Rachman, menjelaskan sebelumnya akibat pandemi omzet yang didapati oleh pihaknya hanya capai setengah dari pemasukan yang didapat sebelum pandemi.
“Kami lagi drop sekali , setengah dari pendapatan sebelumnya. Kalau dulu untuk sebulan itu bisa dapat 200 juta per bulan, semenjak pandemi itu 100 juta. Itu sampai sekarang,” ujar Andi kepada Tribunnews.com, Senin (25/5/2022) malam.
Penurunan omzet ini pun berbuntut pada dirumahkannya karyawan dan pemotongan waktu kerja sebab menipisnya sumber daya manusia.
Dari semula berjumlah 12 karyawan, kini kedai kopi yang dapat menampung hingga total 150 orang ini hanya memiliki enam orang karyawan.
Pun sejak pandemi, kedai yang biasanya memiliki dua shift kerja ini mau tidak mau harus menerapkan sistem kerja sartu shift saja.
“Kalau untuk pengurangan pegawai kita hampir setengahnya, sebelumnya total 12. Sekarang enam orang. Makanya kita masih terapkan sistem satu shift. Sebelumnya kita buka lebih lama karena dua shift. Jadi karena satu shift ini kita buka dari jam 11 sampai jam 9 saja,” cerita pria yang sudah berpengalaman menjadi barista lebih dari 10 tahun ini.
Hadirnya kebijakan Presiden Jokowi terkait pelongggaran masker menjadi sedikit angin segar bagi kedai kopi yang kerap ramai dikunjungi pada jam makan siang dan sore hari ini.
Baca juga: Kapan PPKM Dihapus, Muhadjir: Menunggu Perintah Bapak Presiden
Meski hinggat saat ini pihaknya masih berjuang, Andi berharap seiring kembali normalnya aktivitas masyarakat dalam proses menuju era endemi, seluruh giat ekonomi juga ikut bangkit.
“Ya sampai sekarang masih berjuang. Kita masih menata lagi buat kembali normal,” ujar pria dua anak ini menutup obrolan.