Polisi Sebut Bendera di Acara Deklarasi Anies Baswedan Capres 2024 Bukan Bendera HTI
Polisi menyebut bendera yang terpasang di panggung deklarasi dukungan ke Anies Baswedan menjadi calon Presiden 2024 bukan bendera ormas Hizbut Tahrir
Editor: Johnson Simanjuntak
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Abdi Ryanda Shakti
TRIBUNNNEWS.COM, JAKARTA - Polisi menyebut bendera yang terpasang di panggung deklarasi dukungan ke Anies Baswedan menjadi calon Presiden 2024 bukan bendera ormas Hizbut Tahrir Indonesia (HTI).
Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Pol Budhi Herdi Susianto menjelaskan hal ini diketahui setelah pihaknya melakukan penyelidikan.
"Kalau hasil pemeriksaan kita, bendera tersebut bukan bendera HTI," kata Budhi saat dihubungi, Kamis (9/6/2022).
Saat ini, aparat kepolisian sudah menyita bendera tersebut setelah mendapatkan laporan.
Di samping itu, polisi juga tengah memeriksa sejumlah saksi termasuk panitia penyelenggara kegiatan tersebut.
Sebelumnya, kelompok massa yang menamai dirinya Majelis Sang Presiden menggelar deklarasi dukungan ke Anies Baswedan untuk menjadi Presiden RI pada 2024 nanti.
Deklarasi itu digelar pada Rabu (8/6/2022) pagi dengan diikuti sekira 250 orang di Hotel Bidakara, Pancoran, Jakarta Selatan.
Adapun peserta kegiatan deklarasi itu dengan berbagai macam latar belakang di antaranya mantan narapidana terorisme (Napiter), mantan anggota Hizbut Tahrir Indonesia (HTI), hingga mantan anggota Front Pembela Islam (FPI).
Sebelum kegiatan dimulai, ketegangan sempat terjadi lantaran ada empat bendera kalimat tauhid yang diduga atribut Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) di atas panggung acara.
Dua orang panitia langsung meminta agar acara dihentikan sementara. Sebab, ada empat bendera yang diduga sebagai atribut HTI berada di atas panggung.
Satu orang panitia acara tersebut khawatir jika bendera itu berada di atas panggung akan menjatuhkan citra Anies Baswedan.
Baca juga: Polisi Sita Bendera Tauhid Diduga Milik HTI saat Deklarasi Anies Baswedan Capres 2024
"Turunin itu bendera. Antum sayang Pak Anies nggak? Kalau sayang turunin itu bendera," kata salah satu panitia di lokasi.
Kepolisian diketahui juga sedang melakukan penyelidikan serta pendalaman terkait pemasangan bendera berkalimat Tauhid dalam acara itu.
Terkait itu, Eks Juru Bicara HTI, Ismail Yusanto menyebut dirinya tidak mengetahui adanya kegiatan tersebut.
"Saya tidak mengetahui sama sekali acara tersebut, dan segala hal yang terkait dengannya," kata Ismail saat dihubungi Tribunnews.com, Rabu (8/6/2022).
Ismail menduga ada permainan dari fungsi intelijen dalam kegiatan deklarasi tersebut.
"Sangat mungkin (ada fungsi intelijen), ada pihak ketiga sedang bermain," ucapnya.
Senada dengan Ismail, tim advokasi Front Persaudaraan Islam (FPI), Aziz Yanuar juga mengaku tidak mengetahui ada kegiatan tersebut.
Aziz tidak mau berkata banyak, namun dia juga mempunyai kecurigaan yang sama dengan Ismail yakni adanya fungsi intelijen yang bermain dalam kegiatan tersebut.
"Kemungkinan besar demikian. Kita sama-sama tahu lah," ungkapnya.