Datangi Citayam Fashion Week, Pekerja Transportasi Sosialisasikan Transportasi Umum Masa Depan
ITF sosialisasi mengenai transportasi umum masa depan untuk masyarakat dan pekerja transportasi, Sabtu (30/7/2022).
Penulis: Mario Christian Sumampow
Editor: Hasanudin Aco
Laporan Wartawan Tribunnews, Mario Christian Sumampow
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - International Transportation Federation (ITF) bersama dengan elemen serikat pekerja menyelenggarakan sosialisasi mengenai transportasi umum masa depan untuk masyarakat dan pekerja transportasi, Sabtu (30/7/2022).
Adapun para seperti Serikat Pekerja terdiri dari Serikat Pekerja Kereta Api (SPKA), Serikat Pekerja Dirgantara, Digital, dan Transportasi (SPDT), dan Serikat Pekerja Trans Jakarta (SP TJ).
Kegiatan diselenggarakan di kawasan Dukuh Atas, Jakarta. Tepatnya di gelaran Citayam Fashion Week.
Koordiantor ITF Urban Transport Project Jakarta Enung Yani mengatakan alasan memilih kawasan Dukuh Atas adalah karena anak muda yang datang ke tempat ini rata-rata menggunakan transportasi umum.
Baca juga: Jeje Slebew Ikuti Usulan Pemerintah: Citayam Fashion Week Dilakukan saat Car Free Day
Lebih lanjut, Enung mengatakan bentuk sosialisasi dilakukan dengan menunjukkan spanduk atau flyer yang isinya menjelaskan apa itu transportasi umum masa depan, 10 konsep transisi yang adil, serta bagaimana menerapkan transisi yang adil untuk sektor transportasi umum dan masyarakat.
“Tujuan sosialisasi ini adalah untuk meningkatkan kesadaran mengenai transportasi umum masa depan kepada masyarakat, membangun kapasitas mengenai “transisi yang adil” bagi pekerja, dan mengembangkan sosialisasi transportasi umum masa depan kepada masyarakat pengguna transportasi dam membangun jaringan,” ujar Enung dalam keterangan tertulisnya, Minggu (31/7/2022).
Transisi yang adil, lanjutnya, antara lain menjamin adanya transportasi perkotaan yang demokratis.
Dalam hal ini, menyatukan pekerja dan penumpang dalam mendesain, membuat keputusan, hingga dalam proses pelaksanaan.
Termasuk di dalamnya memprioritaskan kerja sama dengan pekerja dan keterwakilan pekerja.
Selain itu, harus ada keterlibatan sektor publik, tambah Enung. Dalam hal ini mempromosikan operator milik publik, integrasi urban transportasi dengan sektor publik, dan mengambil untung dari transportasi publik.
Pada tahap selanjutnya, Enung berharap berharap hal ini akan mendorong perubahan moda transportasi.
"Transisi itu makin banyak angkutan umum, makin sedikit angkutan pribadi. Dalam kaitan dengan itu, rendah emisi harus dipadukan dengan pelayanan yang lebih baik dan tarif lebih murah," tegasnya.