Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

BEM SI Mulai Penuhi Kawasan Patung Kuda, Demo Tolak Kenaikan Tarif BBM

Sepanjang long march, pihaknya menggaungkan tuntutan dan protes terhadap pemerintah terkait naiknya tarif BBM. 

Penulis: Mario Christian Sumampow
Editor: Johnson Simanjuntak
zoom-in BEM SI Mulai Penuhi Kawasan Patung Kuda, Demo Tolak Kenaikan Tarif BBM
Mario Christian Sumampow
Massa dari aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Seluruh Indonesia (SI) mulai datang ke kawasan Patung Kuda, Monas, Kamis (15/9/2022) sekira pukul 13.00 WIB. Aksi kali ini merupakan dalam rangka menolak kenaikan tarif Bahan Bakar Minyak (BBM). 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Massa dari aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Seluruh Indonesia (SI) mulai datang ke kawasan Patung Kuda, Monas, Kamis (15/9/2022) sekira pukul 13.00 WIB.

Aksi kali ini merupakan dalam rangka menolak kenaikan tarif Bahan Bakar Minyak (BBM). 

Ratusan massa mulai datang dengan melakukan long march dari kawasan Balai Kota DKI Jakarta.

Sepanjang long march, pihaknya menggaungkan tuntutan dan protes terhadap pemerintah terkait naiknya tarif BBM

Adapun dalam rombongan tampak almamater mahasiswa dari Universitas Jenderal Soedriman Surakarta, Universitas Negeri Jakarta (UNJ), hingga Politeknik Negeri Media Kreatif Jakarta.

Ada tiga poin tuntutuan dan desakan yang dibawa oleh BEM SI, yaitu menuntut dan mendesak pemerintah untuk mencabut keputusan terkait kenaikan BBM.

Kemudian menuntut dan mendesak pemerintah Menunda proyek strategis nasional yang tidak
berdampak langsung kepada masyarakat dan mengalihkan anggaran ke subsidi BBM.

Berita Rekomendasi

Serta, menuntut dan mendesak pemerintah untuk menerapkan regulasi pemakaian BBM
Bersubsidi secara tegas.

Baca juga: Sejumlah Demo Tanpa Pemberitahuan Digelar Hari ini, Polda Metro Lakukan Pengamanan

Hingga saat ini BEM SI melihat Presiden Joko Widodo masih belum mau menemui massa aksi dalam setiap demo yang ada, sehingga tuntutan tidak tersampaikan dengan baik. 

Dengan keadaan yang demikian, Aliansi BEM SI memberikan ultimatum kepada pihak Pemerintah selama 7x24 jam di mulai sejak tanggal 8 September 2022 untuk memenuhi tuntutan tersebut.

"Jika tidak dipenuhi maka Aliansi BEM SI akan kembali turun aksi dengan massa yang lebih banyak lagi. Maka dari itu, untuk menindak lanjuti ultimatum tersebut dan memperjuangkan tuntutan rakyat, ujar Koordinator BEM SI Luthfi Yufrizal.


Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas