Mahasiswa Demo Lagi Tolak Kenaikan BBM: Buka Pintunya, Kami Tidak Membawa Senjata Tajam
Massa tak bisa menembus menuju Istana Negara lantaran pihak kepolisian telah membentangkan pembatas berlapis pada dua arah ruas Jalan Medan Merdeka
Penulis: Danang Triatmojo
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Massa mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) menggelar aksi unjuk rasa menolak kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) di kawasan Patung Kuda Arjuna Wiwaha, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta, Kamis (15/9/2022).
Sekitar pukul 13.13 WIB, massa mahasiswa mulai berdatangan ke lokasi aksi.
Massa tak bisa menembus menuju Istana Negara lantaran pihak kepolisian telah membentangkan pembatas berlapis pada dua arah ruas Jalan Medan Merdeka Barat.
Nampak dua lapis kawat berduri, tiga lapis pembatas beton, dan satu lapis water barrier terbentang di depan Gedung Sapta Pesona Kementerian Pariwisata, sekaligus menutup akses menuju Istana Negara.
Orator dari mahasiswa yang berdiri di atas satu unit mobil komando menyerukan untuk pihak kepolisian membuka pembatas tersebut.
Orator menyebut apa yang harus ditakutkan oleh kepolisian lantaran para mahasiswa yang beraksi hari ini tidak ada yang membawa senjata tajam.
“Buka pintunya, kami tidak membawa senjata tajam,” ujar salah seorang orator di lokasi.
“Sekarang kita diadang kawat berduri, tapi mereka leha -leha,” lanjutnya.
Baca juga: Tolak Kenaikan Harga BBM, Ribuan Mahasiswa BEM SI Bakal Kembali Demo Istana Besok
Adapun dalam aksinya hari ini, BEM SI membawa tiga tuntutan utama.
Pertama, menuntut dan mendesak pemerintah mencabut keputusan terkait kenaikan BBM.
Kedua, mendesak pemerintah untuk menunda proyek strategis nasional yang tidak berdampak langsung kepada masyarakat, kemudian mengalihkan anggarannya ke subsidi BBM yang lebih berdampak kepada masyarakat.
Ketiga, menuntut dan mendesak pemerintah untuk menerapkan regulasi pemakaian BBM bersubsidi secara tegas.