Polisi Bongkar Laporan Palsu MF, Ngaku Diculik & Dianiaya, Ternyata Dihajar Massa karena Kumpul Kebo
MF awalnya mengaku diculik serta dianiaya hingga dibuang ke Sukabumi. MF ternyata dihajar keluarga pacar dan warga gara-gara kumpul kebo.
Editor: Dewi Agustina
MF kemudian pulang ke rumahnya di kawasan Pasir Gombong, Cikarang Utara, setelah satu bulan kabur dari rumah.
Kemudian ia merasa malu mengaku perbuatannya saat ditanyakan mengenai wajahnya yang babak belur.
Alhasil, MF mengarang cerita sehingga teman-temannya mendorong MF untuk melaporkan kejadian tersebut ke kantor polisi.
"Kalo motifnya dia tuh mau menghilangkan apa yang dia lakukan di daerah Kedungwaringin. Kan mukanya bonyok, ditanyain teman-temannya kenapa. Mengarang lah dia cerita bohong, lalu lapor ke polsek kasusnya penculikan," tuturnya.
Meski telah mengakui perbuatannya, MF kini berstatus sebagai wajib lapor dan harus mempertanggungjawabkan perbuatannya.
Bagaimana cara polisi membongkar kasus laporan palsu MF?
Kapolsek Cikarang Utara Kompol Mustakim mengimbau masyarakat untuk tidak membuat laporan palsu kepada pihak kepolisian terkait kasus kriminal yang dialami.
Ia menegaskan dalam penanganan sebuah perkara, polisi selalu mengedepankan azas praduga tak bersalah sehingga tindak lanjut pemeriksaan sebuah laporan harus dilakukan secara mendetail.
"Kepada masyarakat, kami mengimbau untuk tidak membuat laporan palsu dan menginformasi sesuai dengan fakta, karena kalau bohong pasti akan ketahuan oleh kami," kata Mustakim saat dikonfirmasi, Sabtu (17/9/2022).
Mustakim kemudian mengungkapkan bagaimana pihaknya membongkar kasus laporan palsu MF.
Awalnya, MF datang ke Mapolsek Cikarang Utara dalam kondisi wajah yang masih babak belur setelah dipukuli oleh warga Kedungwaringin akibat ketahuan kumpul kebo bersama kekasihnya berinisial IT.
"Dia datang ke polsek, ngakunya dibawa naik mobil sama sejumlah orang yang ngaku anggota di Lemahabang. Kemudian, motor dan dompetnya dirampas, dipukuli, lalu dibuang di Sukabumi," ucapnya.
Polisi kemudian mengajak MF untuk menelusuri setiap lokasi yang ia ceritakan, seperti di pinggir jalan dekat Stasiun Lemahabang, kemudian ke ruko kosong di Delta Mas yang disebut jadi lokasi pemukulan.
"Nah, karena kami curiga, kami melakukan penyelidikan terhadap MF itu. Kami ajak mutar TKP-nya di mana yang sebenarnya. Begitu sampai ke ruko yang katanya dipakai untuk penganiayaan, dia seperti enggak yakin," katanya.