Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Demo Hari Tani Nasional, 200 Petani Diterima Masuk Bertemu MPR

Dewi Kartika bersama 200 demonstran diterima untuk beraudiensi dengan Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) RI, Jazilul Fawaid

Penulis: Mario Christian Sumampow
Editor: Johnson Simanjuntak
zoom-in Demo Hari Tani Nasional, 200 Petani Diterima Masuk Bertemu MPR
Tribunnews/JEPRIMA
Sejumlah elemen masyarakat yang tergabung dalam buruh dan petani menggelar aksi dalam menyambut Hari Tani Nasional didepan Gedung DPR, Jakarta Pusat, Selasa (27/9/2022). Aksi tersebut digelar tepat di momentum peringatan Hari Tani Nasional (HTN) 2022, 27 September. Dalam aksi mereka menuntut dan menyampaikan aspirasi kepada pemerintah untuk melakukan evaluasi menyeluruh dan meminta pertanggungjawaban Presiden RI atas penyimpangan terhadap Konstitusionalisme Agraria yang menjadi mandat UUD 1945 dan UUPA 1960. Tribunnews/Jeprima 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sekjen Konsorsium Pembaruan Agraria (KPA) Dewi Kartika bersama 200 demonstran diterima untuk beraudiensi dengan Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) RI, Jazilul Fawaid di gedung wakil rakyat di kawasan Senayan.

"Iya (audiensi dengan MPR), Pak Jazilul Fraksi PKB, karena itu yang satu-satunya yang ada. Yang lain kayak Pak Bamsoet itu katanya lagi keluar," kata dia di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (27/9/2022).

Dewi mengatakan menjelaskan alasan audiensi digelar dengan pimpinan MPR. Hal itu karena pihaknya menilai MPR seakan melupakan Tap MPR nomor 9/2001 tentang Pembaruan Agraria dan Pengelolaan SDA."Bagaimana merestrukturisasi penguasaan tanah yang timpang, menyelesaikan konflik, melakukan harmonisasi regulasi yang tumpang tindih terkait tanah dan agraria," tutur Dewi.

"Dan itu dulu didorongnya lewat aksi massa tani juga yang besar sepanjang 2000-2001," tambahnya. 

Baca juga: Reforma Agraria, KPA: Rezim Jokowi Mengulang Kesalahan Era SBY

Dewi juga memastikan, sebagian massa yang hadir hadir di lokasi diperkenankan pulang ke daerahnya masing-masing. Sementara perwakilan petani yang audiensi masih bertahan hingga penyampaian aspirasi itu selesai.

"Karena memang petani itu kan masuk Jakarta dari jam 2-3 subuh, jadi sudah lelah," tegasnya. 
 

BERITA REKOMENDASI
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas