Mengenang Masa SMA Lewat Buku “Tribute to SMAN 8 Jakarta: Kenang-kenangan dari Taman Bukit Duri”
Toety yang lulus 1962 menuliskan pengalaman mengesankan sebagai siswa SMAN 8 generasi paling awal.
Penulis: Johnson Simanjuntak
Editor: Hasanudin Aco
Bambang dan Widiyanti hadir dan berkisah masa SMA dalam peluncuran buku tersebut. Di samping para alumni lintas angkatan dari tahun 1962 hingga tahun 2000-an, yang sebagian adalah para penyumbang tulisan dalam buku ini. Ketua Ikatan Alumni Smandel (IAS), Sigit Winarto, dan beberapa orang tua siswa serta undangan lainnya juga hadir.
Kisah Kenakalan Masa SMA
Krisna Purwana, komedian yang kini mengasuh Radio Silaturahmi (Rasil), bukan hanya menulis di buku yang membuat pembaca mesem-mesem, tapi saat peluncuran mengungkap pengalamannya yang kocak, juga peristiwa yang membuatnya tak naik kelas, yang penyebabnya, saat diungkapkan, membuat hadirin tak henti menahan tawa.
Siswoyo Adi atau Ciwo, yang dikenal sebagai pendaki gunung dan ahli masalah goa-goa di Indonesia, tak kalah lucunya.
Pegiat Mapala UI itu berkisah lamanya sekolah di SMAN 8 Jakarta yakni 5 tahun, sebabnya, setahun tidak naik kelas dan ada perubahan sistem pengajaran. Tapi gaya berkisah dan pegalaman lainnya yang membuat hadirin terpingkal.
Buku “Tribute to SMAN 8 Jakarta: Kenang-kenangan dari Taman Bukit Duri” dimaksudkan untuk merekam kenangan dan dinamika masa SMA dengan melihat setting sosial dan politik Jakarta dan Indonesia, terutama dari sisi kebijakan pendidikan.
Buku ini bukan untuk menampilkan para sosok alumnus SMAN 8 yang pintar saja, tapi warna-warni alumnus yang punya cerita unik, lucu, dan membuat pembacanya merasakan sisi-sisi humanis.