Sejarah Masjid Jakarta Islamic Centre yang Terbakar: Diresmikan Sutiyoso hingga Makna Kubah
Masjid Jakarta Islamic Centre digunakan pertama kali salat Jumat pada 6 September 2002.
Editor: Erik S
Estetika Kubah Masjid Jakarta Islamic Centre
Mengenai estetika masjid, kubah masjid diletakkan pada bagian leher atau transisi.
Sehingga, kubah masjid terlihat anggun dan monumental.
Lalu, bidang leher dan kubah masjid dimodifikasi sedemikian rupa.
Baca juga: Polisi Ungkap Kronologi Kebakaran Masjid Jakarta Islamic Centre, Kubah Roboh, Tak Ada Korban Jiwa
Pada bagian-bagian tertentu diberi bukaan-bukaan dan belahan-belahan yang ditutup dengan kaca patri.
Dengan demikian, cahaya yang masuk menambah indahnya ruangan masjid.
Ornamen dekoratif dan akhiran dari kubah adalah makara bentuk lima piringan mengandung makna lima rukun islam.
Di sebelah utara timur laut terdapat menara yang berfungsi sebagai ciri spesifik masjid dan berfungsi sebagai linemark di lingkungan setempat.
Baca juga: Momen Pj Gubernur DKI, Heru Budi, Masuk ke Lokasi Kebakaran Masjid Jakarta Islamic Centre
Kubah Masjid Jakarta Islamic Centre diberi kisi-kisi agar cahaya matahari bisa masuk ke dalam ruangan.
Sehingga, saat siang hari, masjid ini tidak perlu menyalakan lampu.
Bangunan masjid ini pun bisa dianggap sebagai bangunan hemat energi.
Di sisi lain, facade bangunan Masjid Jakarta Islamic Centre merupakan facade bangunan yang unik.
Sebab, di setiap bangunan terdapat ornamen persegi delapan.
Bahkan, dari jendelanya berbentuk persegi delapan.
Baca juga: KRONOLOGI Kebakaran Masjid Jakarta Islamic Centre, Asap Muncul di Kubah Setelah Ashar