Sejarah Masjid Jakarta Islamic Centre yang Terbakar: Diresmikan Sutiyoso hingga Makna Kubah
Masjid Jakarta Islamic Centre digunakan pertama kali salat Jumat pada 6 September 2002.
Editor: Erik S
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Masjid Jakarta Islamic Centre di Kecamatan Koja, Jakarta Utara terbakar hebat pada Rabu (19/10/2022) sore.
Akibat kebakaran itu, kubah masjid hangus dan akhirnya roboh.
Baca juga: Nama 4 Pekerja yang Diamankan Polisi Buntut Masjid Jakarta Islamic Centre Kebakaran, akan Diperiksa
Masjid tersebut digagas dan diresmikan gubernur DKI Jakarta saat itu yakni Sutiyoso.
Masjid Jakarta Islamic Centre digunakan pertama kali salat Jumat pada 6 September 2002.
Sementara itu, Masjid Jakarta Islamic Centre diresmikan pada 4 September oleh Gubernur Sutiyoso.
Dikutip dari Jurnal berjudul Studi Pendekatan Estetika Bangunan Jakarta Islamic Center (Studi Kasus Masjid Raya Jakarta Islamic Center Jakarta Utara) karya Tuntun Rahayu, staff pengajar prodi Arsitektur FT UNKRIS, Masjid Jakarta Islamic Centre dibangun pada 2001.
Masjid berdiri di atas tanah eks Lokasi resosialisasi Kramat Tunggak, Tanjung Priok, Jakarta Utara.
Pembangunan Masjid Jakarta Islamic Centre menganut perancangan arsitektur Ishar pada 1992.
Baca juga: Soal Kubah Masjid Jakarta Islamic Centre Kebakaran, Diduga dari Percikan Las
Perancangan itu menyebutkan, faktor utama yang menjadi pertimbangan dalam perancangan arsitektur yakni fungsi, struktur, dan estetika.
Dari segi fungsi, Masjid Jakarta Islamic Centre dirancang sebagai implementasi dari fungsi masjid yang sesungguhnya.
Perancangan bangunan Jakarta Islamic Centre dalam pembangunannya dibagi menjadi tiga bangunan utama, yaitu:
1. Masjid yang merupakan bangunan utama Islamic Centre;
2. Bangunan bussiness centre yang dilengkapi dengan perkantoran dan wisma;
3. Pusat Pendidikan dan Latihan (Pusdiklat).
Estetika Kubah Masjid Jakarta Islamic Centre
Mengenai estetika masjid, kubah masjid diletakkan pada bagian leher atau transisi.
Sehingga, kubah masjid terlihat anggun dan monumental.
Lalu, bidang leher dan kubah masjid dimodifikasi sedemikian rupa.
Baca juga: Polisi Ungkap Kronologi Kebakaran Masjid Jakarta Islamic Centre, Kubah Roboh, Tak Ada Korban Jiwa
Pada bagian-bagian tertentu diberi bukaan-bukaan dan belahan-belahan yang ditutup dengan kaca patri.
Dengan demikian, cahaya yang masuk menambah indahnya ruangan masjid.
Ornamen dekoratif dan akhiran dari kubah adalah makara bentuk lima piringan mengandung makna lima rukun islam.
Di sebelah utara timur laut terdapat menara yang berfungsi sebagai ciri spesifik masjid dan berfungsi sebagai linemark di lingkungan setempat.
Baca juga: Momen Pj Gubernur DKI, Heru Budi, Masuk ke Lokasi Kebakaran Masjid Jakarta Islamic Centre
Kubah Masjid Jakarta Islamic Centre diberi kisi-kisi agar cahaya matahari bisa masuk ke dalam ruangan.
Sehingga, saat siang hari, masjid ini tidak perlu menyalakan lampu.
Bangunan masjid ini pun bisa dianggap sebagai bangunan hemat energi.
Di sisi lain, facade bangunan Masjid Jakarta Islamic Centre merupakan facade bangunan yang unik.
Sebab, di setiap bangunan terdapat ornamen persegi delapan.
Bahkan, dari jendelanya berbentuk persegi delapan.
Baca juga: KRONOLOGI Kebakaran Masjid Jakarta Islamic Centre, Asap Muncul di Kubah Setelah Ashar
Dalam facade ini, secara tidak langsung akan memberikan kesan religius.
Mengingat, terdapat ornamen persegi delapan yang sudah dianggap sebagai simbol Islam.
Kemudian, konsep warna yang menonjolkan ornamen dekoratif bangunan tampak kontras dengan menggunakan warna-warna alam sebagai warna dasar.
Warna-warna dasar alam yang dipakai adalah kelabu yang mencermikan warna langit dan awan.
Kuning mencerminkan berkas sinar matahari, dan hijau kebiruan mencerminkan warna hutan dan lautan.
Baca juga: Kubah Masjid Jakarta Islamic Centre Kebakaran, 20 Unit Damkar Dikerahkan ke Lokasi
Komposisi bangunan ini memiliki atmosfir cerah, anggun, dan berwibawa.
(Tribunnews.com/Nuryanti)