Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

1 Keluarga Tewas Karena Kelaparan 3 Minggu di Jakarta Barat: 3 Jenazah Lansia Ditaburi Kapur Barus

Satu keluarga tersebut diduga meninggal dunia di Jakarta Barat akibat tidak makan selama tiga minggu.

Editor: Erik S
zoom-in 1 Keluarga Tewas Karena Kelaparan 3 Minggu di Jakarta Barat: 3 Jenazah Lansia Ditaburi Kapur Barus
Tribunjakarta.com/Satrio Sarwo Trengginas
Polisi dari Polsek Kalideres melakukan pemeriksaan lanjutan di rumah tempat ditemukannya empat orang meninggal dunia di Kompleks Perumahan Citra Garden Satu Extension pada Jumat (11/11/2022). 

TRIBUNNNEWS.COM, KALIDERES - Satu keluarga yang ditemukan meninggal dunia di kompleks Citra Garden 1 Extension, Kalideres, Jakarta Barat terdiri dari tiga lanjut usia (lansia).

Ketiga lansia tersebut adalah RY (71), RN (68), dan BG (69). Sementara satu korban lainnya adalah DF (42). DF adalah anak RY dan RN. Sementara BG adalah ipar RY.

Baca juga: Satu Keluarga yang Ditemukan Tewas di Kalideres Sempat Tunggak Bayar Listrik

Satu keluarga tersebut diduga meninggal dunia akibat tidak makan selama tiga minggu.

Dikutip dari TribunJakarta,  keempat jenazah tersebut ditemukan pada Kamis (10/11/2022).

Kapolres Metro Jakarta Barat, Kombes Pol Pasma Royce mengatakan tak ada tanda-tanda kekerasan dalam tubuh keempat korban. 

Namun, berdasarkan pemeriksaan tim dari dokter di RS Polri Kramat Jati, lambung keempat mayat ini tidak ada makanan sejak lama. 

"Bahwa mayat ini tidak ada makan dan minum cukup lama. Karena dari otot-ototnya mengecil," katanya kepada Wartawan pada Jumat (11/11/2022). 

Berita Rekomendasi

Penemuan satu keluarga tewas membusuk di Kalideres karena diduga kelaparan ini mengejutkan banyak pihak.

Baca juga: 5 Fakta Mayat Satu Keluarga di Jakarta Barat Ditemukan Telah Mengering, Diduga Mati Kelaparan

Pasma pun menyebut, kematian keempat anggota keluarga tersebut memiliki waktu yang berbeda-beda. 

"Jadi itu bapaknya, ibunya, iparnya semuanya di waktu yang berbeda meninggalnya. Sehingga pembusukan masing-masing berbeda-beda," tambahnya. 

Alasan tak masak

Kapolsek Kalideres, AKP Syafri Wasdar mengatakan, pihaknya menemukan sebuah catatan di dalam rumah penemuan mayat satu keluarga di Kalideres ini. 

Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Barat, Kompol Haris Kurniawan menjelaskan, catatan itu berupa menu makanan. 

Baca juga: Update Temuan 4 Mayat 1 Keluarga di Kalideres: Kondisi Duduk, Korban Punya Tunggakan Listrik PLN

Namun, pernyataan itu diklarifikasi kembali oleh Syafri.

"Bukan menu makanan. Dia pernah pesen Katering, dia ada catatan pernah pesan Katering. Isinya makanan biasa, dia (korban) enggak masak tadinya," kata Syafri. 

Selain itu, tak ditemukan cadangan makanan di dalam rumah itu. 

Hal itu diketahui saat polisi memeriksa isi kulkas korban yang kosong.

Hasil autopsi

Berdasarkan hasil autopsi tim dokter forensik RS Polri Kramat Jati keempatnya diketahui tidak makan selama tiga minggu.

Pasma Royce mengatakan, berdasarkan pemeriksaan, lambung dari mayat tersebut tidak berisi makanan.

Tak hanya itu otot-otot di tubuh keempat korban juga mulai menciut.

Baca juga: Polisi Sebut Satu Keluarga yang Tewas di Kalideres Sudah Lama Tak Makan dan Minum

“Jadi bisa diduga berdasarkan pemeriksaan dari dokter bahwa mayat ini tidak ada makan cukup lama, karena dari otot-ototnya sudah mengecil,” kata Pasma.

Sementara untuk tubuh dari keempat korban tampak mengering diduga akibat korban mengalami dehidrasi atau kekurangan cairan.

"Otot-ototnya sudah mengecil, artinya ada kekurangan cairan, dehidrasi, sehingga tubuh mayat ini menjadi kering, jadi mumifikasi," terang Pasma Royce.

Pasma menyebut kematian keempat jenazah ini tidak dalam waktu bersamaan, ada dari salah satu jenazah yang tewas lebih dulu.

Dapat diartikan ada korban yang sempat tinggal dan tidur bersama anggota keluarganya yang lebih dulu meninggal.

Kemudian setelah itu korban tersebut juga menyusul meninggal dunia di waktu yang berbeda.

Hal tersebut senada berdasarkan informasi yang didapat TribunJakarta.com dari tetangga sekitar korban, Alvaro Roy (33).

Ia mengaku sempat jogging sore dan mencium bau bangkai saat melintas di depan rumah Rudianto sehingga melaporkan temuannya kepada Ketua RT Asiung.

Rupanya, muasal bau datang dari salah satu mayat yang kondisinya masih basah.

Sementara tiga mayat lainnya sudah ditaburi kapur barus.

Baca juga: Fakta-fakta 1 Keluarga Membusuk di Rumah di Jakarta Barat: Mayat Terpisah hingga Kesaksian Ketua RT

"Kapur barus itu semacam formalin. Jadi tiga orang yang meninggal di dalam sudah dipenuhi kapur barus. Gak kecium baunya," ucap Alvaro Roy kepada TribunJakarta.com, Jumat (11/11/2022).

"Malah yang kecium baunya satu jenazah yang baru seminggu meninggal," sambung Alvaro Roy.

Sosok yang baru meninggal seminggu lalu, diduga yang menaburkan kapur di sekitar jasad tiga anggota keluarganya yang lain.

Meski kelaparan dan tak ada aliran listrik, ia lebih memilih tetap bertahan di rumah sampai akhirnya turut meninggal dunia.

Sekadar informasi, keluarga RG menunggak listrik, hingga akhirnya petugas PLN mencabut aliran listrik dari rumah itu.

"Dia mungkin sudah siapin lilin. Tapi sebelum listrik mati, sudah meninggal duluan," lanjut Alvaro Roy.

Petugas keamanan perumahan sampai enggan masuk ke dalam rumah karena tak kuat mencium bau bangkai.

"Empat orang totalnya. Di dalam tiga sudah kering, dan satu masih dalam keadaan basah," ia menegaskan.

Satu Mayat Bersandar di Kursi 

Kanit Kriminal Umum Polres Metro Jakarta Barat, AKP Avrilendy, mengatakan keempat mayat satu keluarga itu ditemukan di dua ruangan berbeda.

"Ada yang di kamar tidur dan ada yang di ruang tamu. Tiga orang yang meninggal seumuran, dan satu lagi anaknya," ujar Avrilendy.

Baca juga: Kronologis Penemuan 4 Mayat Satu Keluarga di Jakarta Barat: Petugas PLN Cium Bau Busuk

Sementara itu Kanit Reskrim Polres Metro Jakarta Barat, Kompol Haris Kurniawan memastikan kondisi rumah rapi dan tidak berantakan.

Keempat mayat satu keluarga sudah dibawa ke Rumah Sakit Polri Kramat Jati guna keperluan autopsi dan pengambilan beberapa sampel. 

Ia memastikan polisi tidak menemukan bercak darah di sekitar empat mayat satu keluarga itu.

Mayat pertama ditemukan di ruang tamu dalam posisi bersandar ke kursi, mayat kedua di kamar depan.

Sedangkan mayat ketiga di kamar belakang, dan satunya lagi di sebelah kamar tidur depan. 

Artikel ini telah tayang di TribunJakarta.com dengan judul Alasan Satu Keluarga di Kalideres Sempat Tak Masak, Polisi Temukan Catatan Pesanan Katering

dan

Tak Tewas Bersamaan, Satu Keluarga di Kalideres Hidup dengan Jasad Lalu Akhirnya Berpulang Semua

Sumber: TribunJakarta
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas