Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Polisi Sita Rekaman CCTV di Lokasi Kasus Penganiayaan yang Diduga Dilakukan Anak Kombes

Penyidik dikatakan Nurma juga masih akan mengumpulkan bukti CCTV lainnya dari berbagai sudut di lokasi penganiayaan tersebut.

Penulis: Fahmi Ramadhan
Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Polisi Sita Rekaman CCTV di Lokasi Kasus Penganiayaan yang Diduga Dilakukan Anak Kombes
Tribunnews/Fauzi Nur Alamsyah
Kepala Seksi Humas Polres Metro Jakarta Selatan AKP Nurma Dewi. 

"Iya masih saksi, kan masih pemeriksaan terus," jelasnya.

Selain itu, Nurma pun menepis adanya tudingan latarbelakang ERB yang diduga merupakan anak perwira menengah polisi menjadi sebab lamanya proses hukum kasus penganiayaan tersebut.

Ia menjelaskan lamanya proses hukum tersebut lantaran hal itu merupakan wewenang dari penyidik untuk mengumpulkan sejumlah bukti untuk membuat terang kasus yang saat ini terjadi.

"Domain semua ada di penyidik. Kita sudah periksa 13 orang, periksa 13 orang itu bukan sedikit. Terus mereka punya pekerjaan lain, kemarin kita undang saksi terus berhalangan besoknya (diperiksa)," pungkasnya.

Mengaku Dianiaya Anak Kombes

Ibu korban bernama Yusna mengaku sudah melaporkan insiden pemukulan yang diterima anaknya ke Polres Metro Jakarta Selatan.

Laporan tersebut terdaftar dengan nomor LP/3596/XI/2022/RJS pada Sabtu, 12 November 2022.

Berita Rekomendasi

Adapun Yusna menceritakan insiden yang terjadi saat anaknya tengah melakukan bimbingan belajar (bimbel) jasmani di kawasan Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK), Jakarta Selatan, Sabtu (12/11/2022) lalu.

Yusna menyebut anaknya dipukuli oleh anak petinggi di Korps Bhayangkara karena dituding menyembunyikan topi.

"Tiba-tiba anak saya pulang ke rumah terus dia lapor kalau dia dipukul sama salah satu anak petinggi polisi. Tempat kejadiannya itu di PTIK," kata Yusna di Polda Metro Jaya, Selasa (15/11/2022).

Yusna menyebut anaknya dan pelaku memang tengah mengikuti bimbel untuk calon pendaftar taruna di Akademi Kepolisian (Akpol).

Saat itu, Yusna menyebut anaknya dipukuli di lapangan dan parkiran PTIK. Aksi tersebut juga diklaim Yusna dilakukan oleh pelaku di depan pelatih.

"Yang paling bikin saya miris itu pelatihnya itu tahu kalau anak saya sudah dibuat bonyok sama anak ini dan dia lihat sendiri kalau anak saya sudah dipukul sama anak itu," ujarnya.

Yusna menyebut akibat pemukulan itu anaknya mengalami sejumlah luka memar di beberapa bagian tubuhnya, bahkan mengalami trauma.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas