Jelang Perayaan Natal, Anak-anak Pejuang Kanker juga Perlu Dihibur
Mademoiselle Liem Home Living menggelar kegiatan bakti sosial dengan mengunjungi Yayasan Kasih Anak Kanker Indonesia (YKAKI).
Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Wahyu Aji
Dirinya berharap kunjungannya ke yayasan tersebut dapat menghibur anak-anak pejuang kanker di sana.
"Semoga kunjungan dan apa yang kami berikan hari ini dapat bermanfaat dan bisa menghibur adik-adik semua agar tetap terus semangat dalam menjalankan aktivitas sehari-hari seperti belajar dan bermain," papar Fransisca.
Pendiri dan Ketua YKAKI Ira Soelistyo pun menyambut baik kunjungan Mademoiselle Liem.
Ia berharap pada tiap momen Natal dapat berbagi kasih kepada sesama, khususnya anak-anak pejuang kanker.
"Ya harapan kami, setiap Natal bisa berbagi kasih bisa menolong mereka semua. Tentunya kita mendoakan, bagi anak-anak yang berobat juga semoga bisa cepat sembuh," kata Ira.
Ira juga mendoakan agar anak-anak ini dapat kembali berkumpul bersama keluarga mereka.
"Bisa kembali bersama keluarga, karena mereka tinggal di sini kan terpisah dengan keluarga yang lainnya ya," jelas Ira.
Karena selama melakukan pengobatan, anak-anak itu hanya tinggal bersama ibunya di rumah singgah yang dimiliki YKAKI.
Sedangkan anggota keluarga lainnya termasuk sang ayah, harus hidup terpisah.
"Biasanya yang di sini adalah ibunya dan anaknya. Terus bapaknya, kakaknya dan adik-adiknya ada di kampung, jadi mudah-mudahan mereka bisa melewati masa sulit ini untuk kemudian sembuh dan berkumpul bersama keluarga," pungkas Ira.
Perlu diketahui, berpusat di Jakarta, YKAKI merupakan yayasan sosial yang membantu anak-anak penderita kanker usia 1 hari hingga 18 tahun.
Yayasan ini berfokus pada pemberian bantuan dalam hal penyediaan Rumah Singgah (Rumah Kita) untuk orang tua dan anak penderita kanker, selama menjalani masa perawatan kanker.
Baca juga: Bukan Cuma Pap Smear, Cek Risiko Kanker Serviks Bisa Dilakukan Lewat Air Seni
Dalam proses perawatan kanker, yayasan ini juga membantu kegiatan pendidikan sang anak melalui program Sekolah-ku.
Saat ini, yayasan tersebut menampung 21 anak penderita kanker yang berasal dari berbagai daerah, mulai dari Bogor hingga Batam.