Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Selama Diculik, Bocah Asal Gunung Sahari Didoktrin Sembunyi di Gerobak Agar Tak Terlihat Polisi

Selama diculik Iwan Sumarno, MA (6) bocah asal Gunung Sahari, Jakarta Pusat didoktrin pelaku agar tak keluar dari dalam gerobak.

Penulis: Fahmi Ramadhan
Editor: Adi Suhendi
zoom-in Selama Diculik, Bocah Asal Gunung Sahari Didoktrin Sembunyi di Gerobak Agar Tak Terlihat Polisi
Istimewa
Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Komarudin menunjukan foto Iwan Sumarno pelaku penculik bocah di Gunung Sahari Jakarta Pusat. Pelaku diketahui mendoktrin korban agar sembunyi di gerobak agar tak terlihat polisi. 

Gunarto mengatakan pihaknya Malika langsung dibawa ke Rumah Sakit Polri Kramat Jati untuk mendapatkan penanganan medis.

"Setelah ini akan kami bawa langsung ke Rumah Sakit Kramat Jati untuk dilakukan visum dan pengobatan medis," ucapnya.

Sementara itu pelaku sendiri disebutkan Gunarto, masih dilakukan pemeriksaan lebih lanjut untuk mengetahui perkembangan terkait aksinya tersebut.

"Pelaku masih kita kembangkan," ujarnya.

MA (6) diketahui diculik Iwan di kawasan Gunung Sahari, Jakarta Pusat pada 9 Desember 2022 lalu.

Dalam video yang beredar, MA terlihat berjalan dengan seorang pria menggunakan pakaian warna hitam menaikin bajaj.

Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Komarudin mengatakan dalam video yang beredar, sang anak tidak terlihat terpaksa saat mengikuti pria tersebut hingga naik ke dalam bajaj.

Berita Rekomendasi

"Jadi kalau dilihat dari video dapat dicermati bahwa anak itu tidak dipaksa naik ke bajai, kalau terlihat dalam video mereka jalan memang berdua. Ada orang dewasa diikuti anak-anak terus masuk ke dalam," ucapnya.

Dari keterangan orangtua korban, pelaku dikenal karena sudah hampir tiga bulan terakhir kerap mendatangi kedai milik orangtua korban.

"Dari hasil pemeriksaan sementara bahwa orangtua anak tersebut mengenal (terduga pelaku). Dan sudah dikenal oleh anak-anak itu karena sering memberikan jajanan, mainan. Jadi sudah cukup dikenal dikenal oleh anak-anak di lingkungan itu," ujar dia.

Di sisi lain, Komarudin mengatakan jika sopir bajaj yang mengantar korban tak tahu-menahu perihal kasus dugaan penculikan.

"Supir bajaj tidak tahu ini siapa. Dikira orangtua dan anak. Mereka turun di jalan. Masih di jakarta," ucapnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas