Saat Putuskan Pindah ke Madiun 2010 Silam, Susanto Berencana Khitankan Tiko pada 2013
Agung mengaku sempat diminta Susanto untuk menemuinya kembali pada saat mengkhitankan Tiko
Penulis: Fahmi Ramadhan
Editor: Eko Sutriyanto
"Alasannya gak tau, itu internal keluarga. Yang penting saya kuli yang disuruh naikin (barang)," jelasnya.
Baca juga: Rumah Mewah Keluarga Tiko Dibeli dari Pensiunan Pegawai PLN pada Tahun 2000
Agung menuturkan, saat membantu Susanto pindah rumah tak semua barang yang turut diangkut ke dalam truk.
Ia menjelaskan, bahwa masih terdapat sejumlah barang lainnya yang tersisa di dalam rumah mewah tersebut.
"Waktu itu ada barang kaya kasur, kursi perabotan gitu lah. Tapi gak semua barang dibawa,' ucapnya.
Dikatakan Agung, barang barang yang diangkut kala itu menurutnya tergolong barang mewah.
Hal itu ia katakan lantaran saat itu, ia menyebut perabotan seperti kursi dan kasur yang ia bawa terlihat barang dengan kategori mewah.
"Barang barang mewah, kasur kasur mewah, kursi-kursi, lemari bagus deh, berat- berat. Saya tenaganya waktu itu cuma empat orang," ujarnya.
Namun melalui pandangannya, tak ada harta bergerak seperti sepeda motor dan mobil di area rumah mewah milik keluarga Tiko itu.
"Motor, mobil dulu memang gak ada. Tapi dulu perabotannya yang lebih banyak," tuturnya.
Eny Sukaesih istri dari Susanto pun saat itu disebut Agung masih dalam kondisi sehat.
Saat itu menurut Agung antara Susanto dan Eny terlihat baik-baik saja dan tak ada tanda-tanda suami istri yang sedang memiliki masalah.
Bahkan dijelaskannya, Eny saat itu turut membantu proses pindah rumah dengan memisahkan perabotan yang akan diangkut.
"(Kondisi Bu Eny) Masih sehat, masih bugar. Waktu itu juga diarahin dipilahin, 'ini ya pak barang yang dibawa'," katanya.
Usia barang barang itu selesai dikemas ke dalam truk dikatakan Agung, Susanto pun lantas pergi ke Madiun lokasi dimana yang sempat disampaikan kepadanya.
"Iya bapaknya Tiko juga ikut duduk di depan, ikut pulang,"pungkasnya.