Azas Tigor Dukung Penerapan Jalan Berbayar di Jakarta: Supaya Lebih Efektif Atasi Kemacetan
igor menginformasikan, ERP sudah banyak digunakan oleh kota besar di beberapa negara seperti Stockholm Swedia, London Inggris, serta Singapura.
Editor: Erik S
Agar lebih efektif mengendalikan atau menekan tingginya penggunaan kendaraan pribadi yang bikin macet Jakarta, menurut Tigor perlu disertai sistem layanan transportasi publik yang terintegrasi baik serta manajemen parkir baru di Jakarta.
Ia pun mengimbau Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta harus mewujudkan gagasan awal yang sudah dimulai oleh Heru dalam membangun integrasi layanan transportasi publik yakni akses, nyaman, juga aman.
"Setidaknya juga dengan mulai memperbaiki layanan Transjakarta agar bisa diintegrasikan dengan transportasi publik massal lainnya yang ada di Jakarta," pungkas Tigor.
Tigor mengingatkan, sistem ERP yang diterapkan juga disertai dengan perbaikan sistem manajemen parkir yang akan diterapkan.
Baca juga: Ganjil Genap di Jakarta akan Diubah Menjadi ERP, Diterapkan pada 20 Ruas Jalan Sepanjang 174 Km
Ia menjelaskan lebih lanjut bahwa sistem parkirnya harus menekan atau membuat warga berpikir panjang apabila berencana menggunakan mobil pribadi atau motor pribadinya di DKI Jakarta.
Menurutnya, sistem parkir baru juga bisa diterapkan dengan menghilangkan total parkir liar, menghapus parkir di semua badan jalan serta tarif parkir yang mahal.
Hal tersebut agar menyulitkan pengguna menggunakan kendaraan pribadi, mobil dan motor di jalan.
"Warga sulit menggunakan kendaraan pribadi, maka mereka akan berpindah ke transportasi publik massal," tandas Tigor.
Jadi Tigor menegaskan, Dishub DKI Jakarta tidak cukup hanya menerapkan ERP untuk memecahkan kemacetan ibu kota.
Penulis: Leonardus Wical Zelena Arga
Artikel ini telah tayang di WartaKotalive.com dengan judul Azas Tigor Setuju Heru Budi Hartono akan Terapkan ERP, Sudah Terbukti di Negara Lain Urai Kemacetan