Ebes Kakek 90 Tahun Setiap Malam Ngamen di Kebon Sirih Jakpus: Siap Nyanyi Sampai Pagi Asal Disawer
Di usianya yang masih sangat sepuh, suara Ebes masih terdengar cukup merdu.
Editor: Erik S
Saya di Maluku tinggal di Pulau Seram, namanya Desa Waihatu Kecamatan Kairatu Seram bagian Barat," papar kakek Jusuf begitu mendetail.
Baca juga: Dihipnotis, Remaja Perempuan Asal Purwodadi Dibawa ke Kota Tua Lalu Disuruh Mengamen
Barulah setelah tahun 2000-an, Ebes dan istrinya memutuskan pulang ke Pulau Jawa.
Saat itu dia menetap di kampung halaman istri di Kebumen, Jawa Tengah.
Namun sayang tak lama kemudian sang istri wafat.
Ebes pun kemudian memilih kembali merantau ke Jakarta ketimbang ke Maluku bersama anak dan cucunya.
Bagi Ebes, menyanyi adalah hobinya sejak lama.
Bahkan, ia mengaku pernah menjadi bintang radio jenis aliran musik keroncong pada tahun 1957 silam.
Sebatang Kara di Ibu Kota
Di Jakarta, Ebes bertahan hidup dengan menjadi pengamen.
Dia tergabung dengan sejumlah musisi jalanan Sound of Sabang yang tiap harinya mengamen di kawasan itu.
Baca juga: Cahyadi Kam Alias Eki, dari Pengamen Pengamen Jalanan hingga Berprestasi di Eropa
Komaru, salah satu musisi jalanan di Jalan Sabang sudah menganggap Ebes seperti orangtuanya sendiri.
Dia dan para rekan-rekannya sesama musisi di sana selalu mengajak Ebes untuk mencari nafkah tiap malamnya.
"Dia sudah seperti keluarga sendiri," kata Komaru.
Meski mengamen di Jalan Sabang hampir setiap malamnya, rupanya Ebes tak tinggal di Jakarta.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.