Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Sebelum Tewas, Halimah Istri Wowon Menderita Penyakit yang Tak Wajar

terang Misbah, berdasarkan hasil pemeriksaan dokter, kondisi kesehatan kakaknya sama sekali tidak bermasalah meski perutnya membesar.

Editor: Muhammad Zulfikar
zoom-in Sebelum Tewas, Halimah Istri Wowon Menderita Penyakit yang Tak Wajar
Tribun Jabar/Hilman Kamaludin
Makam Halimah di TPU Islam Kampung Saar Mutiara, RT 3/7, Desa Karangtanjung, Kecamatan Cililin, Kabupaten Bandung Barat (KBB). Halimah merupakan istri kelima Wowon yang dibunuh oleh Duloh dengan cara dicekik pada tahun 2016. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Seorang warga Cianjur bernama Wowon Erawan (60) tega menghabisi 9 orang secara berantai, hampir semuanya masih menjalin hubungan kekerabatan yakni istri, mertua atau anak tiri.

Salah satu istri yang menjadi korban kebengisan Wowon si jagal pembunuhan berantai ini adalah Halimah.

Halimah aslinya merupakan warga Kampung Saar Mutiara, RT 3/7, Desa Karangtanjung, Kecamatan Cililin, Kabupaten Bandung Barat.

Baca juga: Polisi Temukan Lubang di Sebuah Kamar Rumah Wowon, Diduga untuk Kubur Korban Selanjutnya

Dia adalah istri kelima Wowon.

Berdasarkan keterangan polisi, Halimah dipastikan menjadi salah satu korban pembunuhan Wowon dkk.

Sebelum tewas, Halimah mengalami sakit yang janggal. Halimah mengidap sebuah penyakit yang membuat tubuhnya menjadi memprihatinkan.

Halimah disebut menikah diam-diam dengan Wowon Erawan tanpa sepengetahuan keluarganya.

Berita Rekomendasi

"Awalnya Wowon dibawa ke sini (Cililin) sama almarhum (Halimah), terus bilang sama bapak mau menikah sama Wowon, tapi tidak disetujui sama keluarga," ujar Misbah (43), adik kandung Halimah di Kampung Saar Mutiara, Sabtu (21/1/2023).

Seingat Misbah, Halimah sempat mengajak Wowon bertemu keluarganya di rumah untuk meminta restu.

Namun, dia kurang begitu ingat kapan tepatnya.

Baca juga: Halimah Istri Kelima Wowon Tewas Dibunuh Duloh, Keluarga Minta Misteri Kematiannya Diungkap

Yang diingatnya, pernikahan mereka urung terwujud gara-gara pihak keluarga menilai umur mereka terpaut jauh.

"Rencana pernikahannya tidak disetujui karena kakak saya kan waktu itu masih muda, tapi dia (Wowon) sudah tua," katanya.

Setelah tidak mendapat restu, Halimah langsung kembali lagi ke Kampung Cisela, Desa Karyamukti, Kecamatan Cempaka, Kabupaten Cianjur.

Tak lama kemudian, Misbah mendengar bahwa Halimah sudah menikah dengan Wowon tanpa sepengetahuan keluarga.

"Tahu-tahu anaknya Halimah (dengan suami pertama) bilang ke keluarga di sini, katanya si mamah (Halimah) sudah menikah sama pak Wowon," ucap Misbah.

Dalam kondisi memprihatinkan

Pihak keluarga baru bisa bertemu dengan Halimah pada tahun 2016 saat dirinya menderita sakit keras.

Tubuh Halimah dalam kondisi yang memprihatinkan.

"Setelah mendapat kabar Halimah sakit saya ke sana ke Cianjur dan melihat kondisinya sangat memprihatinkan perutnya membesar, matanya aneh dan kencingnya juga berdarah," katanya.

Namun, terang Misbah, berdasarkan hasil pemeriksaan dokter, kondisi kesehatan kakaknya sama sekali tidak bermasalah meski perutnya membesar.

Baca juga: Istri Kelima Wowon Dibunuh Duloh, Alibi ke Keluarga Halimah Meninggal karena Sakit

"Hasil pemeriksaan perut dan matanya bagus, saya juga sempat nanya kok bisa gini. Jadi, awalnya hanya disangka tumor, tapi kata dokter ini aneh," ujarnya di KBB.

Berdasarkan keterangan polisi, Halimah dipastikan menjadi salah satu korban pembunuhan Wowon dkk.

Perempuan tersebut diduga dibunuh oleh Solihin alias Duloh yang merupakan komplotan Wowon.

Tragisnya, anak Halimah, Ai Maemunah ternyata juga dinikahi Wowon sebelum akhirnya dihabisi juga dengan racun di Bekasi, awal mula terbongkarnya kasus pembunuhan berantai tersebut.

Akhir cerita, Halimah meninggal dunia dan jenazahnya langsung dibawa pihak keluarga untuk dimakamkan di TPU Islam Kampung Saar Mutiara pada tahun 2016.

Kabar terbaru, polisi akan membongkar makam Halimah untuk mendalami kasus serial killer tersebut.

Berikut daftar korban Wowon dan Solihin di Kecamatan Ciranjang, Kabupaten Cianjur dan Bantar Gebang, Kota Bekasi.

1. Noneng (Mertua Wowon) ditemukan tewaas dalam sebuah lubang belakang halaman rumah Solihi di Kampung Babakan Mande, Desa Gunungsari, Kecamatan Ciranjarang, Cianjur.

2. Wiwin (istri Wowon) ditemukan satu lubang dengan anaknya Noneng di dalam sebuah lubang belakang halaman rumah Solihin di Kampung Babakan Mande, Desa Gunungsari, Kecamatan Ciranjarang, Cianjur.

3. Bayu (2) (anak Wowon) ditemukan di sekitar perkarangan rumah Wowon di Kampung Babakan Mande, Desa Gunungsari, Kecamatan Ciranjang.

4. Farida (35), (Istri Wowon) jenazahnya ditemukan di dalam sebuah rumah kontrakan di Kampung Babakan Curug RT 02/06, Desa Kertajaya, Kecamatan Ciranjang.

5. Siti wanita asal Garut diduga dibuang ke laut di Surabaya.

6. Ai Maemunah (40) (istri Wowon) ditemukan tewas di Kecamatan Bantar Genang, Kota Bekasi.

7. M Ridwan (20) (anak tiri), ditemukan tewas di Kecamatan Bantar Genang, Kota Bekasi.

8. Muhamad Riswandi (17) (anak tiri) ditemukan tewas di Kecamatan Bantar Genang, Kota Bekasi.

9. 1 Korban tanpa nama Belum diketahui.

Asal Muasal Kasus Ini Terbongkar

Untuk informasi, kasus pembunuhan berantai yang dilakukan Wowon cs ini berawal dari kematian tiga dari lima anggota keluarga di Ciketing Udik, Bantargebang, Bekasi, Jawa Barat.

Awalnya, korban bernama Ai Maemunah dan kedua anaknya Ridwan Abdul Muiz (20) serta M Riswandi (16) tewas karena keracunan.

Namun, belakangan diketahui mereka ternyata diracun dengan pestisida hingga racun tikus.

Sementara itu, masih ada dua korban yang selamat yakni bernama Neng Ayu (5) dan M. Dede Solehudin.

Setelah diselidiki, polisi berhasil menangkap tiga tersangka dalam kasus ini. Mereka yakni, Wowon Erawan alias Aki, Solihin alias Duloh, dan M Dede Solehudin yang juga jadi korban.

Singkat cerita, ternyata ada aksi pembunuhan lain juga dilakukan para tersangka. Wowon cs ternyata pernah melakukan pembunuhan di Cianjur dan Garut, Jawa Barat.

Di Cianjur, terdapat lima orang korban yang empat di antaranya merupakan keluarga dari pelaku.

Wowon membunuh Wiwin yang merupakan istri dari Wowon. Dia juga membunuh anaknya, Bayu (2) dan mertuanya yang juga ibu korban Wiwin yakni Noneng.

Satu orang lainnya yang dibunuh yakni bernama Farida. Farida diketahui merupakan seorang tenaga kerja wanita (TKW) yang dijanjikan dapat menggandakan uang oleh para tersangka.

Polda Metro Jaya menyatakan, bersama dengan Duloh alias Solihin, Wowon melakukan aksi penipuan dengan bumbu supranatural. Duloh mendeskripsikan dirinya punya kemampuan untuk meningkatkan kekayaan.

Dia memanfaatkan Wowon untuk mencari korban-korbannya. Setelah mendapatkan korban yang menginginkan 'kesuksesan', Wowon mengambil uangnya.

Ketika korbannya menagih janji bisa bikin sukses, Duloh dan Wowon lalu membunuh korbannya.

"Aki (Wowon) melapor pada Duloh, kemudian Duloh yang mengeksekusi korban dengan cara mengajak ke rumahnya, dikasih minum racun. Orang yang mengetahui juga dihilangkan," ujar Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran, Kamis (19/1/2023).

Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Hengki Haryadi, Wowonlah yang menyusun dan menyuruh Solihin dan tersangka lain, M Dede Solehudin untuk melakukan pembunuhan ketiga korban di Bekasi.

Selain itu, Wowon juga mendanai aksi pembunuhan ketiga korban yang diracun dengan racun pestisida dan racun tikus.

Wowon memerintahkan mertuanya mendorong seorang TKW bernama Siti Siti, tenaga kerja wanita (TKW) asal Garut, Jawa Barat, menjadi salah satu korban pembunuhan berantai Wowon dkk dengan cara didorong ke laut dari atas kapal.

Dalam aksinya, Wowon Erawan alias Aki memerintahkan mertuanya bernama Noneng untuk menjadi eksekutor pembunuhan itu.

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Trunoyudo Wisnu Andiko menjelaskan, pembunuhan itu berawal karena korban menagih janji Wowon terkait hasil penggandaan uang.

Wowon bilang Siti bisa mengambil uangnya yang telah digandakan itu di Mataram, Lombok. "Jadi Siti ini menagih janji hasil penggandaan uang kepada tersangka. Kemudian, dibilang oleh Wowon bahwa ambilnya di Mataram," kata Trunoyudo kepada wartawan, Jumat (20/1/2023).

Namun, setelah mereka ada di atas kapal untuk menuju Mataram, nyawa Siti justru dihabisi.

Wowon memerintahkan mertuanya, Noneng, membunuh Siti dengan cara mendorongnya ke laut saat perjalanan dari Surabaya, Jawa Timur, menuju Mataram, Lombok. 

"Yang mendorong Siti adalah Noneng, itu atas perintah Wowon," jelas Trunoyudo. Memiliki enam istri Wowon diketahui memiliki enam orang istri. Fakta itu disampaikan Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Trunoyudo Wisnu Andiko, Jumat (20/1/2023).

"Untuk perkembangannya ada beberapa secara kuantitas angka, mengatakan ada istri daripada tersangka Wowon ada enam orang," kata Trunoyudo kepada wartawan.

Namun, dua dari enam istri Wowon termasuk korban pembunuhan. Mereka adalah Ai Maimunah dan Wiwin. Maimunah tewas diracun di kontrakannya di Bantargebang, Bekasi.

Sementara itu, Wiwin dibunuh di Cianjur dan kerangkanya ditemukan di Cianjur.

Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJakarta.com dengan judul Detik-detik Halimah Istri Kelima Wowon Sakit Keras Sebelum Tewas: Dokter Sebut Penyakitnya Aneh

Sumber: TribunJakarta
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas