Jokowi Minta Heru Bangun Tanggul Laut dan Giant Sea Wall untuk Antisipasi Banjir Rob di Jakarta
Menurut Jokowi, banjir di DKI harus diselesaikan dari hulu hingga hilir. Di sisi hulu, pemerintah telah membangun Bendungan Ciawi dan Sukamahi
Penulis: Reza Deni
Editor: Muhammad Zulfikar
Laporan Reporter Tribunnews.com, Reza Deni
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden Joko Widodo atau Jokowi meminta Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono segera membangun tanggul laut dan giant sea wall demi mengantisipasi banjir rob di Jakarta.
"Yang di (Jakarta) Utara banjir rob, baik dengan tanggul laut maupun dengan giant sea wall itu juga segera harus dimulai, saya sudah perintahkan ke Gubernur DKI," kata Jokowi seusai meninjau proyek sodetan Sungai Ciliwung-Kanal Banjir Timur (KBT), Jakarta Timur, Selasa (24/1/2023).
Dikatakan Jokowi, banjir di Jakarta harus diselesaikan menyeluruh dari hulu hingga hilir.
Baca juga: Jokowi Puji Heru Budi Mampu Kerjakan Proyek Sodetan Ciliwung yang 6 Tahun Mangkrak
Di sisi hulu, pemerintah telah membangun Bendungan Ciawi dan Sukamahi yang dapat mengendalikan aliran air dari hulu menuju Jakarta
Kemudian, pemerintah membangun sodetan untuk mengalihkan air dari Sungai Ciliwung ke KBT saat musim hujan.
"Kali-kali yang lainnya juga harus dinormalisasi kalau kita ingin Jakarta tidak banjir, plus yang di utara banjir rob," tandas Jokowi.
Sebelumnya, Jokowi meninjau proyek pembangunan sodetan Kali Ciliwung, Jakarta Timur.
Peninjauan dilakukan di Kanal Banjir Timur, Jakarta Timur, di antaranya di Jalan Otista (inlet Kali Ciliwung), Jalan Otista III (arriving shaft (titik pertemuan), dan KBT sisi belakang Kampus Trisakti (outlet).
Hadir mendanpingi Jokowi, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono dan Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono.
Jokowi mengatakan Sodetan Ciliwung bakal selesai pada April tahun ini.
"Masalah sekarang juga sebentar lagi akan selesai. Mungkin April insyaAllah sudah selesai Sodetan Ciliwung yang udah berhenti enam tahun," kata Jokowi di lokasi, Selasa (24/1/2023).
Jokowi menyebut dimulainya pengerjaan Sodetan Ciliwung ini setelah 6 bulan dilakukan pembebasan lahan.
"Ini akan mengurangi banyak sekali lahan genangan, lahan banjir yang ada di Jakarta karena ini dari Sungai Ciliwung," kata dia.
Jokowi mengatakan jika sudah dibuka sodetan ini, akan mengurangi 33 meter kubik saat statusnya siaga 4.
Baca juga: Jokowi Puji Heru Budi Mampu Kerjakan Proyek Sodetan Ciliwung yang 6 Tahun Mangkrak
"Kemudian kalo pada siaga 1, 63 meter kubik per detik. Gede sekali, karena terowongan ini salurannya ini 3,2 meter dua. Kanan 3.2 meter, kiri terowongannya 3,25 meter, sepanjang 1,3 kilometer," kata Jokowi.